KUALITAS SPERMATOZOA SEMEN BEKU (STRAW) SAPI BALI PADA LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA DI UPTD IB BENGKULU

Sapi Bali merupakan salah satu jenis sapi lokal Indonesia yang memiliki
kemampuan adaptasi yang baik pada lingkungan iklim tropis di Indonesia. Salah satu cara
untuk meningkatkan populasi sapi adalah dengan pemanfaatan bioteknologi reproduksi
peternakan yaitu inseminasi buatan (IB) yang merupakan cara untuk memasukkan
spermatozoa dari ternak jantan ke dalam saluran kelamin betina dengan syarat semen beku
yang digunakan motilitasnya minimal 40%.
Kualitas spermatozoa akan mengalami penurunan hingga 50% saat proses
pembuatan semen beku karena kriopreservasi. Hal ini yang meyebabkan perlu adanya
pengujian kualitas semen beku untuk mengetahui sejauh mana penurunan kualitas yang
terjadi setelah proses pembekuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas
spermatozoa semen beku sapi Bali pada lama penyimpanan yang berbeda di UPTD IB
Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari s/d Februari 2022 bertempat di
UPTD IB Bengkulu Talang Kering. Parameter yang diamati adalah motilitas, persentase
hidup, dan abnormalitas spermatozoa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap
dengan 5 perlakuan dan 12 ulangan, P1: Semen beku yang disimpan 1 tahun, P2: Semen
beku yang disimpan 2 tahun, P3: Semen beku yang disimpan 5 tahun, P4: Semen beku
yang disimpan 6 tahun, P5: Semen beku yang disimpan 7 tahun. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Hasil analisis yang berpengaruh nyata
(P<0,05) diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan menggunakan
aplikasi SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh
sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas spermatozoa dan berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap persentase hidup, namun tidak berpengaruh nyata (P> 0,05) terhadap
abnormalitas spermatozoa. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa semen beku (straw) sapi
Bali pada lama penyimpanan yang berbeda di UPTD IB Bengkulu mempengaruhi
motilitas, persentase hidup, namun tidak mempengaruhi abnormalitas spermatozoa.