Andre, Setiawan and Desia, Kaharuddin and Muhammad, Dani (2022) PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica). ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI_ANDRE SETIAWAN.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Performa produksi dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor genetik dan lingkungan.
salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi performa produksi yaitu pakan.
Saat ini berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan pakan yang tepat untuk
meningkatkan performa produksi puyuh, salah satunya dengan memberikan pakan
fungsional. Kelor merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi pakan
fungsional. Tanaman ini selain menjadi sumber vitamin dan asam amino yang baik,
memiliki kegunaan di bidang medis sebagai obat herbal di lingkungan masyarakat (Banjo,
2012). Senyawa antioksidan alami yang dimiliki daun kelor yaitu : karotenoid, selenium,
flavonoid, fenolik. Daun kelor juga memiliki zat anti-nutrisi seperti saponin, tanin, asam
fitat, tripsin dan HCN (Francis et al., 2001), sehingga perlu suatu upaya untuk menurunkan
kandungan anti-nutrisi tersebut. Menurut Stodolak et al. (2008) fermentasi dengan ragi
tempe mampu menurunkan tripsin inhibitor dan fitat masing masing 95% dan 22% serta
meningkatkan ketersediaan protein. Penurunan fitat dan peningkatan ketersediaan protein
tersebut akan meningkatkan mutu bahan pakan. Hal ini dikarenakan pada fermentasi tempe
terjadi proses penguraian zat-zat makromolekul menjadi lebih sederhana (lemak,
karbohidrat, dan protein) oleh aktivitas enzim-enzim jamur sehingga menghasilkan
senyawa yang lebih sederhana dan lebih mudah dimanfaatkan (Koswara, 1992).
Fermentasi daun kelor dengan ragi tempe disebut dengan tempe daun kelor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung tempe
daun kelor (Moringa oleifera) dalam ransum terhadap performa produksi telur puyuh.
Penelitian ini dilakukan pada 20 Februari 2022 sampai 16 April 2022 di Commercial Zone
and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu. Bahan yang digunakan adalah 200 ekor puyuh betina berumur 55 hari.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dengan 5 ulangan.
Setiap ulangan menggunakan 8 ekor puyuh. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (Ransum
basal), P1 (Ransum basal + 1% tepung tempe daun kelor), P2 (Ransum basal + 2% tepung
tempe daun kelor), P3 (Ransum basal + 3% tepung tempe daun kelor), dan P4 (Ransum
basal + 4% tepung tempe daun kelor). Variabel yang diamati yaitu konsumsi ransum,
bobot telur, produksi telur, produksi massa telur, dan konversi ransum. Data yang
diperoleh dianalisis dengan ANOVA.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung tempe daun kelor
dalam ransum sampai 4% berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum,
produksi telur, bobot telur, produksi massa telur, dan konversi ransum. Rataan konsumsi
ransum berkisar 195,36 – 198,04 g/ekor/minggu, dengan bobot telur berkisar 10,52 – 10,80
g/butir, produksi telur berkisar 4,23 – 4,93 butir/ekor/minggu, produksi massa telur 46,15 –
51,81 g/ekor/minggu, dan konversi ransum berkisar 3,77 – 4,37.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, penambahan tepung tempe daun
kelor pada level 1% - 4% tidak dapat meningkatkan performa produksi telur.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Animal Science |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 03:19 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 03:29 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/19953 |