ANTESEDEN PROPENSITY TO SHARE (eWOM) (Studi Empiris pada Wisatawan Muda di Indonesia)

Electronic Word Of Mouth atau kecenderungan untuk berbagi melalui
media sosial menjadi salah satu cara penyampaian pesan atau informasi masa kini.
Promosi melalui media sosial merupakan cara yang mudah dan cepat untuk
menarik wisatawan secara luas. Salah satunya dengan berbagi informasi terkait
desa wisata di Indonesia yang akan mempermudah wisatawan mengetahui dengan
pasti suatu desa wisata yang ada di Indonesia. Informasi yang dibagikan akan
membantu calon wisatawan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan
desa wisata mana yang mereka butuhkan. Hal ini juga penting bagi perusahaan
pariwisata dan daerah-daerah wisata agar dapat memahami apa yang dibutuhkan
oleh para wisatawan ketika mengunjungi suatu desa wisata, sehingga wisatawan
memilih desa wisata yang ditawarkan.
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti (1) apakah travel experience
berpengaruh terhadap propensity to share, (2) apakah reflected appraisal of self
berpengaruh terhadap propensity to share, (3) apakah self image congruity
berpengaruh terhadap propensity to share, (4) apakah need for uniqueness
berpengaruh terhadap propensity to share.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode
pengumpulan data dengan cara melakukan penyebaran kuesioner secara online.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan muda yang ada di
Indonesia yang pernah mengunjungi desa wisata di Indonesia dan pernah mencari
serta membagikan informasi terkait desa wisata tersebut ke media sosial.
Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive
sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 210 responden. Analisis
dalam penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistic versi 21.0.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: (1) travel experience berpengaruh
positif dan signifikan terhadap propensity to share, yang berarti bahwa semakin
tinggi tingkat travel experience wisatawan muda Indonesia, maka akan semakin
tinggi juga tingkat propensity to share pada desa wisata di Indonesia. (2) reflected
appraisal of self berpengaruh positif dan signifikan terhadap propensity to share,
yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat reflected appraisal of self wisatawan
xii
muda Indonesia, maka akan semakin tinggi juga tingkat propensity to share pada
desa wisata di Indonesia. (3) self image congruity berpengaruh positif dan
signifikan terhadap propensity to share, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat
self image congruity wisatawan muda Indonesia, maka akan semakin tinggi juga
tingkat propensity to share pada desa wisata di Indonesia. (4) need for uniqueness
berpengaruh positif dan signifikan terhadap propensity to share, yang berarti
bahwa semakin tinggi tingkat need for uniqueness wisatawan muda Indonesia,
maka akan semakin tinggi juga tingkat propensity to share pada desa wisata di
Indonesia.
Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman literatur tentang propensity
to share, dan menyarankan kepada perusahaan pariwisata serta daerah-daerah
yang terdapat desa wisata untuk lebih memperhatikan travel experience, reflected
appraisal of self, self image congruity, need for uniqueness agar mampu menarik
wisatawan lebih banyak dan lebih luas untuk mengunjungi desa wisata yang
ditawarkan. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih
mendalam mengenai kecenderungan untuk berbagi ke media sosial terkait
destinasi wisata populer yang ada di Indonesia.