PERAN KETERLIBATAN KARYAWAN DALAM PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KEADILAN ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SWASTA NASIONAL DI PALEMBANG

Faizal, Rupi and Kamaludin, Kamaludin and Syaiful, Anwar and Muhartini, Salim (2021) PERAN KETERLIBATAN KARYAWAN DALAM PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KEADILAN ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SWASTA NASIONAL DI PALEMBANG. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
Disertasi Rupi Faizal.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (7MB)

Abstract

Kinerja karyawan diakui sebagai prestasi kerja seorang karyawan di tempat kerja.
Kinerja karyawan dianggap sebagai komponen penting dalam keberhasilan
organisasi. Kemampuan setiap orang untuk mencapai target dan sasarannya serta
memenuhi antisipasi atasannya atau menyelesaikan tujuan organisasi yang diikuti
oleh manajemen puncak dikatakan sebagai kinerja karyawan. Mungkin tidak ada
sistem SDM yang lebih penting dalam organisasi daripada penilaian kinerja
karyawan yang memberikan penilaian kritis yang sangat menekan berbagai
prosedur dan kesimpulan SDM yang berurutan. Manajemen kinerja harus meneliti
bagaimana hasil diperoleh, karena penilaian kinerja memberikan informasi yang
diperlukan untuk memahami apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan
hasil tersebut.
Studi mengenai kinerja karyawan telah sangat banyak dilakukan yang
menunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhinya. Praduga umum yang
melatarbelakangi penelitian ini bahwa kinerja karyawan pada sektor bisnis, salah
satunya karyawan pada perusahaan perbankan dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang berhubungan dengan karyawan itu sendiri yang meliputi keterlibatan
karyawan, locus of control (LoC) atau ‘lokus/tempat kendali’, keadilan organisasi
dan komitmen organisasi.
Agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi manajemen
berbagai bank swasta nasional di Indonesia pada masa yang akan datang, maka
dilibatkan empat variabel yang diduga berpengaruh terhadap kinerja karyawan
yang terdiri atas LoC, keadilan organisasi, komitmen organisasi dan keterlibatan
karyawan. Terminasinya adalah dalam memberikan layanan perbankan prima
kepada para nasabah yang salah satunya berhulu pada kinerja para karyawannya,
pihak manajemen bank akan memberikan perhatian dan perbaikan terhadap
dimensi beserta indikator pembentuk keempat variabel tersebut.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini ada dua. Pertama, memberikan
gambaran mengenai kelima variabel tersebut di atas. Kedua, menganalisis pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen pertama dan
variabel laten endogen kedua serta pengaruh variabel laten endogen pertama
terhadap variabel laten endogen kedua. Jenis penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data
menggunakan metode kuesioner yang secara substansial berisikan pernyataan
(pertanyaan positif) yang berhubungan dengan kelima variabel yang diteliti
dengan bantuan Skala Likert 5 (lima) skala. Metode analisis menggunakan
confirmatory factor analysis (CFA) dengan pendekatan structural equation
modelling (SEM). Alat analisis yang digunakan adalah linier structural
relationship (LISREL) version 9.30 for Windows. Alat bantu analisis lainnya
adalah the statistical package for the social science (SPSS) untuk melakukan
statistik deskriptif, pengujian kualitas data (uji validitas dan reliabilitas data) dan
uji normalitas data.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, LoC berpengaruh terhadap keterlibatan
karyawan bank swasta nasional di Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik kategori ketersediaan variabel LoC, maka keterlibatan karyawan
bank swasta nasional semakin meningkat. Kebaharuan yang ditemukan, yaitu
indikator ‘manajemen (administrasi)’ merupakan prediktor terkuat dari LoC yang
memengaruhi keterlibatan karyawan, sedangkan indikator ‘kecakapan tugas
khusus nonpekerjaan’ merupakan prediktor terlemah dari LoC, sehingga tidak
mampu memengaruhi keterlibatan karyawan.
Kedua, keadilan organisasi berpengaruh terhadap keterlibatan karyawan bank
swasta nasional di Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kategori
ketersediaan variabel keadilan organisasi, maka keterlibatan karyawan bank
swasta nasional semakin meningkat. Kebaharuan yang ditemukan, yaitu indikator
‘menghindari ketidakadilan’ merupakan prediktor terkuat dari keadilan yang
memengaruhi keterlibatan karyawan, sedangkan indikator ‘gaji’ merupakan
prediktor terlemah dari keadilan organisasi, sehingga tidak mampu memengaruhi
keterlibatan karyawan.
Ketiga, komitmen organisasi berpengaruh terhadap keterlibatan karyawan bank
swasta nasional di Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kategori
ketersediaan variabel komitmen organisasi, maka keterlibatan karyawan bank
swasta nasional semakin meningkat. Kebaharuan yang ditemukan, yaitu indikator
‘kesetiaan kerja’ merupakan prediktor terkuat dari komitmen organisasi yang
memengaruhi keterlibatan kerja, sedangkan indikator ‘kesetiaan kerja’ merupakan
prediktor terlemah dari komitmen organisasi, sehingga tidak mampu
memengaruhi keterlibatan karyawan.
Keempat, LoC tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan bank swasta nasional
di Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan variabel LoC, khususnya
untuk semua indikator dari dimensi perubahan sosial tidak mampu berkontribusi
bagi pembentukan kinerja karyawan bank swasta nasional. Kebaharuan yang
ditemukan, yaitu indikator ‘manajemen (administrasi)’ merupakan prediktor
viii

terkuat dari LoC yang memengaruhi kinerja karyawan, sedangkan indikator
‘kecakapan tugas khusus nonpekerjaan’ merupakan prediktor terlemah dari
kinerja karyawan, sehingga tidak mampu memengaruhi kinerja karyawan.
Kelima, keadilan organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan bank swasta
nasional di Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kategori
ketersediaan variabel keadilan organisasi, maka kinerja karyawan bank swasta
nasional semakin meningkat. Kebaharuan yang ditemukan, yaitu indikator
‘menghindari ketidakadilan’ merupakan prediktor terkuat dari keadilan yang
memengaruhi keterlibatan kerja, sedangkan indikator ‘gaji’ merupakan prediktor
terlemah dari keadilan organisasi, sehingga tidak mampu memengaruhi kinerja
karyawan.
Keenam, komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan bank
swasta nasional di Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kategori
ketersediaan variabel komitmen organisasi, maka kinerja karyawan bank swasta
nasional semakin meningkat. Kebaharuan yang ditemukan, yaitu indikator
‘kesetiaan kerja’ merupakan prediktor terkuat dari komitmen organisasi yang
memengaruhi kinerja karyawan, sedangkan indikator ‘kesetiaan kerja’ merupakan
prediktor terlemah dari komitmen organisasi, sehingga tidak mampu
memengaruhi kinerja karyawan.
Ketujuh, keterlibatan karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan bank
swasta nasional di Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kategori
ketersediaan variabel keterlibatan karyawan, maka kinerja karyawan bank swasta
nasional semakin meningkat.
Untuk LoC, manajemen masing-masing bank sebaiknya tetap memberikan
perhatian terhadap variabel ini, khususnya untuk indikator dengan kategori
jawaban cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dengan adanya
perhatian yang ditindaklanjuti dengan perbaikan oleh manajemen masing-masing
bank, maka akan mampu berkontribusi dalam pembentukan variabel ini.
Implikasinya, ketersediaan variabel ini di dalam perusahaan akan semakin mampu
membentuk keterlibatan kerja dan meningkatkan kinerja karyawan pada masa
yang akan datang.
Untuk keadilan organisasi, manajemen masing-masing bank sebaiknya tetap
memberikan perhatian terhadap variabel ini, khususnya untuk indikator dengan
kategori jawaban cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dengan
adanya perhatian yang ditindaklanjuti dengan perbaikan oleh manajemen masing￾masing bank, maka akan mampu berkontribusi dalam pembentukan variabel ini.
Implikasinya, ketersediaan variabel ini di dalam perusahaan akan semakin mampu
membentuk keterlibatan kerja dan meningkatkan kinerja karyawan pada masa
yang akan datang.
ix

Untuk komitmen organisasi, manajemen masing-masing bank sebaiknya tetap
memberikan perhatian terhadap variabel ini, khususnya untuk indikator dengan
kategori jawaban cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dengan
adanya perhatian yang ditindaklanjuti dengan perbaikan oleh manajemen masing�masing bank, maka akan mampu berkontribusi dalam pembentukan variabel ini.
Implikasinya, ketersediaan variabel ini di dalam perusahaan akan semakin mampu
membentuk keterlibatan kerja dan meningkatkan kinerja karyawan pada masa
yang akan datang.
Untuk keterlibatan karyawan, manajemen masing-masing bank sebaiknya tetap
memberikan perhatian terhadap variabel ini, khususnya untuk indikator dengan
kategori jawaban cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dengan
adanya perhatian yang ditindaklanjuti dengan perbaikan oleh manajemen masing�masing bank, maka akan mampu berkontribusi dalam pembentukan variabel ini.
Implikasinya, ketersediaan variabel ini di dalam perusahaan akan semakin mampu
membentuk keterlibatan kerja dan meningkatkan kinerja karyawan pada masa
yang akan datang.
Untuk kinerja karyawan, manajemen masing-masing bank sebaiknya memberikan
perhatian terhadap variabel yang tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
yaitu LoC dengan berupaya untuk merubah karyawan dengan LoC eksternal
menjadi karyawan dengan LoC internal. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Postgraduate Program
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 15 Aug 2024 02:12
Last Modified: 15 Aug 2024 02:12
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/20020

Actions (login required)

View Item
View Item