PERBANDINGAN KUALITAS TELUR AYAM RAS, AYAM KAMPUNG, AYAM ARAB DAN AYAM KETARRAS

Telur merupakan bahan makanan dari hasil ternak yang mempunyai kandungan gizi
yang lengkap dan paling sering dikonsumsi oleh manusia. Telur ayam yang beredar dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu telur ayam Ras dan telur ayam Buras. Telur ayam Buras
yang beredar di kota Bengkulu yaitu telur ayam Kampung dan ayam Arab. Bertambahnya
jumlah konsumen telur ayam Kampung disikapi oleh peternak dengan memelihara ayam
Arab, akan tetapi tidak semua konsumen telur ayam kampung menyukai telur ayam Arab.
Ayam Ketarras ayam hasil persilangan dengan komposisi genetik 25% ayam Ras Petelur
dan 75% ayam Arab dengan akseptabilitas telur ayam Ketarras sebagai telur ayam
Kampung dikota Bengkulu mencapai 86,21%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi kualitas telur ayam Ras, ayam
Kampung, ayam Arab dan ayam Ketarras. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022
di Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan
penelitian ini adalah RAL menggunakan 4 perlakuan dan 15 ulangan. Perlakuan didasarkan
pada jenis telur yaitu P1 : telur ayam Ras, P2 : telur ayam Arab, P3 : telur ayam Ketarras
dan P4 : telur ayam Kampung. Variabel yang diamati adalah berat telur, berat yolk, berat
albumen, berat kerabang, tebal kerabang, warna yolk, indeks yolk, indeks albumen, haugh
unit, persentase yolk, persentase albumen dan persentase kerabang telur. Data yang
diperoleh dianalisis keragamannya (ANOVA), bila hasil analisis berpengaruh nyata
(P<0,05) maka dilakukan uji lanjut untuk melihat perbedaan antar perlakuan menggunakan
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis telur berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap berat telur, berat dan persentase (yolk, albumen dan kerabang), tebal kerabang,
tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap indeks yolk, indeks albumen, dan haugh
unit (HU). Rataan berat telur ayam Ras, ayam Arab, Ayam Ketarras dan Ayam Kampung
berturut turut (66,75 g, 41,95 g, 47,01 g dan 41,21 g), Rataan berat yolk berturut-turut
(16,59 g, 14,50 g,14,85 g dan 14,47 g). Rataan berat albumen beturut-turut (42,06 g, 22,21
g, 25,63 g dan 14,47 g). Rataan berat kerabang berturut-turut (8,6 g, 5,2 g, 6,5 g dan 4,9 g).
Rataan tebal kerabang berturut-turut (0,34 mm, 0,31 mm, 0,32 mm dan 0,31 mm). Rataan
skor warna yolk berturut-turut (9,2, 8,6, 9,4 dan 9,8). Rataan persentase albumen berturut￾turut (63,03 %, 95 %, 54,47 % dan 52,17 %). Rataan persentase yolk berturut-turut (24,90
%, 34,57 %, 31,57 % dan 35,13 %). Rataan persentase kerabang berturut-turut (12,88 %,
12,46 %, 13,66 % dan 11,98 %). Rataan Indeks yolk berturut-turut (0,431, 0,434, 0,439
dan 0,424), rataan indeks albumen berturut-turut (0,084, 0,085, 0,090 dan 0,080), rataan
Haugh Unit berturut-turut (82,93, 84,35, 85,77 dan 84,77).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis telur mempengaruhi
berat telur, warna yolk, tebal kerabang, berat dan persentase (yolk, albumen dan kerabang),
tetapi tidak mempengaruhi indeks yolk, indeks albumen dan Haugh Unit. Variabel
tertinggi telur yam Ras yaitu pada berat telur, berat yolk, berat albumen, berat kerabang,
tebal kerabang, persentase albumen dan persentase kerabang, sedangkan telur ayam
Ketarras yaitu pada indeks yolk, indeks albumen, Haugh Unit (HU), dan persentase yolk.
Variabel tertinggi telur ayam Kampung yaitu pada warna yolk, sedangkan pada telur ayam
Arab berada diantara telur ayam Ketarras dan ayam Kampung.