FRAUD DIAMOND DAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fraud diamond untuk
mendeteksi potensi terjadinya kecurangan laporan keuangan dengan komite audit
dan kualitas audit sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2016-2019. Jumlah sampel yang diperolah adalah 214
perusahaan dengan jumlah observasi sebanyak 850. Sampel dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari website www.idx.co.id dan situs masing-masing
perusahaan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis
regresi logistik menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa financial stability, financial
target, dan pergantian direksi berpengaruh positif terhadap potensi terjadinya
kecurangan laporan keuangan. Namun, variabel lainnya dari fraud diamond yaitu
external pressure, ineffective monitoring, dan pergantian auditor tidak
berpengaruh positif terhadap potensi terjadinya kecurangan laporan keuangan.
Variabel moderasi pertama dalam penelitian ini yaitu komite audit terbukti tidak
memperlemah semua variabel fraud diamond terhadap potensi terjadinya
kecurangan laporan keuangan. Sedangkan, variabel moderasi yang kedua yaitu
kualitas audit terbukti dapat memperlemah pengaruh external pressure dan
ineffective monitoring terhadap potensi terjadinya kecurangan laporan keuangan.
Akan tetapi, kualitas audit tidak memperlemah pengaruh variabel fraud diamond
lainnya yaitu financial stability, financial target, pergantian auditor, dan
pergantian direksi terhadap potensi terjadinya kecurangan laporan keuangan.
Implikasi dalam penelitian ini adalah dapat mengkonfirmasi teori agensi
bahwa adanya asimetri informasi antara agen dan principal dapat mendorong agen
untuk melakukan tindakan kecurangan dan mengkonfirmasi fraud diamond theory
xii
yang menjelaskan faktor-faktor yang mendorong agen untuk melakukan tindakan
kecurangan. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu nilai R2
yang kecil dan
variabel dummy yang kurang representative. Saran bagi penelitian selanjutnya
adalah untuk mencari variabel lain diluar variabel yang ada di dalam penelitian
untuk meningkatkan nilai R2
dan juga mencari pengukuran lain yang dapat
digunakan untuk mengukur variabel dummy dalam penelitian ini.