PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP KECENDERUNGAN MELAKUKAN KECURANGAN PADA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fraud diamond terhadap
kecenderungan melakukan kecurangan pada pengelolaan keuangan desa di
Kabupaten Seluma dengan menggunakan teori fraud diamond. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pemerintah desa yang ada di Kabupaten Seluma.
Sampel penelitiannya adalah 100 responden dari 11 desa yang ada di Kabupaten
Seluma. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan convinience
sampling.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan data
primer dengan cara menyebar kuesioner secara langsung. Untuk menganalisis
setiap variabel independen dan variabel dependen penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda dengan bantuan program program aplikasi SPSS
25(Statistical Package For Social Science).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kepuasan kompensasi
berpengaruh negatif terhadap kecurangan pada pengelolaan keuangan desa (2)
Sistem pengendalian internal pemerintah berpengaruh negatif terhadap
kecurangan pada pengelolaan keuangan desa (3) Budaya organisasi berpengaruh
negatif terhadap kecurangan pada pengelolaan keuangan desa (4) Kompetensi
pemerintah desa berpengaruh positif terhadap kecenderungan melakukan
kecurangan pada pengelolaan keuangan desa.
Implikasi dari penelitian ini yaitu (1) secara teoritis, berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kompensasi, sistem pengendalian
internal pemerintah, budaya organisasi, dan kompetensi mendukung teori fraud
diamond. (2) secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pemerintahan desa di Kabupaten Seluma dalam meminimalisir terjadinya
kecurangan pada pemerintah desa melalui kepuasan kompensasi, sistem
pengendalian internal pemerintah, budaya organisasi dan kompetensi pemerintah
desa.
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini dimana Beberapa responden
yang dituju tidak berada di lokasi kantor desa pada saat jam kerja sehingga untuk
xi
mendapatkan data harus menunggu responden datang ke kantor desa atau
mendatangi rumahnya, sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk
melakukan penelitian dan Penelitian ini hanya menggunakan metode kuantitatif
dan hanya mengandalkan hasil dari kuesioner serta pernyataan pada kuesioner
hanya satu arah dan tidak menjebak, hal ini memungkinkan responden menjawab
pernyataan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan hal tersebut maka disarankan sebaiknya Bagi peneliti
selanjutnya, diharapkan dapat mencari alternatif lain untuk menyebarkan
kuesioner seperti menggunakan google form dan bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan menggunakan metode kualitatif atau mendesain pernyataan pada
kuesioner menjadi lebih menjebak dengan cara memberikan pernyataan favorable
dan unfavorable atau pernyataan 2 arah agar hasil yang didapatkan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.