DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI BENGKULU

Pembangunan dalam ekonomi itu tidak selalu merata, disparitas
pendapatan antar suatu wilayah menjadi salah satu indikator permasalahan yang
sangat penting. Pada dasarnya beberapa daerah mengalami pertumbuhan ekonomi
yang cepat tetapi beberapa daerah yang lain mengalami pertumbuhan ekonomi
yang cenderung lambat. Ketika pembangunan ekonomi lebih ditujukan untuk
pemerataan pendapatan maka pertumbuhan ekonomi akan membutuhkan waktu
yang relatif cukup lama untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Begitu
pula, sebaliknya jika pembangunan lebih difokuskan untuk mencapai tingkat
pertumbuhan yang tinggi maka akan semakin besar kemungkinan untuk terjadinya
disparitas dalam distribusi pendapatan (Arif dan Wicaksani, 2017). Disparitas
yang tinggi menimbulkan dampak buruk terhadap kestabilan ekonomi. Sebab
perlu di upayakan bagaimana agar disparitas yang terjadi tidak terlalu mencolok
atau bagaimana agar perkembangan disparitas sedapat mungkin jangan sampai
membesar. Akan tetapi, usaha untuk menciptakan pemerataan atau untuk
mengurangi disparitas pendapatan dalam suatu pembangunan ekonomi bisa
dikatakan sangatlah sulit. Terutama disebabkan karena adanya trade off antara
disparitas pendapatan dengan laju pertumbuhan ekonomi, sebagimana yang
disebut dalam Kuznets Hypothesis (Todaro, 2003). Berbagai penelitian tentang
disparitas pendapatan telah banyak dilakukan. Kuznets merupakan salah satu
peneliti awal dalam meneliti kesenjangan di berbagai negara secara cross￾sectional dan menemukan pola U terbalik. Kuznets menyimpulkan bahwa
pendapatan rata-rata perkapita pada awal perkembangan negara masih rendah dan
tingkat kesenjangan masih rendah. Ketika pendapatan naik, maka kesenjangan
juga ikut naik. Kemudian ketika pendapatan rata-rata naik lebih tinggi, maka
kesenjangan akan turun (Kuncoro, 2004). Ketidakmerataan Produk Domestik
Bruto (PDRB), Jumlah Penduduk dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
merupakan masalah yang harus dicari penyelesaiannya karena hal ini
menyebabkan disparitas pendapatan antar wilayah. Akan timbul masalah apabila
disparitas semakin besar sehingga jika dibiarkan terus-menerus bisa menyebabkan
ketidakstabilan di dalam suatu perekonomian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana
disparitas pendapatan antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu dan B
agaimana pengaruh variabel PDRB, Jumlah Penduduk dan IPM terhadap
disparitas pendapatan antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas pendapatan dalam penelitian ini
diantaranya yaitu PDRB, Jumlah Penduduk, dan IPM dengan menggunakan
metode regresi data panel dengan bantuan software Eviews 9. Data panel yaitu
gabungan antara data cross section dan data time series. Adapun model yang
paling tepat dalam penelitian ini adalah menggunakan metode random effect
setelah melakukan uji chow, uji hausman dan uji langrange multiplier.
viii
ix
Hasil penelitian menunjukkan disparitas pendapatan antar Kabupaten dan
Kota di Provinsi Bengkulu masuk dalam kategori rendah. Disparitas yang terjadi
diakibatkan adanya perbedaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan juga
perbedaan alokasi dana yang dipergunakan untuk pembangunan di setiap
Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu. Variabel PDRB, berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap disparitas pendapatan antar Kabupaten dan Kota di
Provinsi Bengkulu dengan, variabel Jumlah Penduduk berpengaruh Positif dan
signifikan terhadap disparitas pendapatan antar Kabupaten dan Kota di Provinsi
Bengkulu dan variabel IPM tidak berpengaruh terhadap Disparitas pendapatan
antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu.