ANALISIS USAHA ABON IKAN TUHUK DI KABUPATEN PESISIR BARAT

Ikan merupakan bahan mentah yang cepat mengalami pembusukan
(perishablefood). Provinsi Lampung berada pada urutan kelima dengan hasil
penjualan terbanyak di Sumatera, sehingga kekayaan alamnya begitu melimpah
dari hasil kelautan dan perikanan. Kabupaten Pesisir Barat merupakan kabupaten
termuda di Provinsi Lampung yang juga mempunyai hasil kekayaan laut
potensial. Rata-rata hasil tangkapan ikan tuhuk sebesar 1.231,80 ton/tahun
artinya hasil tangkapan ini begitu stabil dari tahun ke tahunnya sehingga pelaku
usaha mudah untuk memperoleh ikan ini untuk dijadikan bahan baku olahan
makanan. Namun produk-produk yang dihasilkan dari komoditas ikan masih
begitu sedikit dibandingkan sumber dayanya yang melimpah, salah satunya abon
ikan tuhuk.
Penelitian abon ikan tuhuk ini dilakukan karena walaupun terbilang baru
dikenal masyarakat namun pemasarannya sudah keluar dari Pulau Sumatera.
Sehingga usaha abon ikan tuhuk ini perlu dikembangkan lagi agar jumlah
produksinya semakin meningkat dan dapat mengurangi risiko kerugian sebab
dengan adanya penelitian tentunya dapat mengukur titik impas usaha, keuntungan,
serta mengukur tingkat efisiensi.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui total biaya produksi, total
penerimaan, keuntungan, titik impas, dan tingkat efisiensi dari usaha pembuatan
abon ikan tuhuk di Kabupaten Pesisir Barat. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif analisis. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan
sampling jenuh (Sensus), sebab jumlah populasi kurang dari 30. Data yang
digunakan adalah data primer. Metode pengambilan data dengan wawancara
personal dan observasi. Responden dalam penelitian ini sebanyak 3 responden
yaitu Usaha Prima Agung, Malina, dan Arista. Analisis data yang digunakan yaitu
analisis biaya, penerimaan, keuntungan, BEP, dan R/C rasio.
Dari hasil analisis data usaha pembuatan abon ikan tuhuk di Kabupaten
Pesisir Barat menunjukkan bahwa total biaya rata-rata sebesar Rp.
9.343.413/bulan. Total penerimaan rata-rata sebesar Rp.12.533.333/bulan.
Keuntungan rata-rata sebesar Rp.3.189.920/bulan. BEP berdasarkan jumlah unit
produksi rata-rata sebesar 355,79 bungkus sedangkan BEP berdasarkan harga
rata-rata sebesar Rp. 19.939,97/bungkus. Kemudian R/C rasio rata-rata sebesar
1,34 dengan keuntungan rata-rata sebesar 4 % per hari kerja.