PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN (Studi Kasus Pada BUMN di Kota Bengkulu)

Kecurangan sampai saat ini merupakan salah satu hal yang masih sering
terjadi baik di negara berkembang maupun negara maju. Di Indonesia kecurangan
berkembang dengan sangat cepat dan meluas. Kecurangan di Indonesia dibuktikan
dengan adanya penyalahgunaan asset, manipulasi pajak dan laporan keuangan,
penyuapan dilakukan oleh para individu hingga Lembaga pemerintahan.
Kecurangan ini hampir terjadi diseluruh sector pemerintahan maupun swasta, pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun
tidak luput dari kecurangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sistem pengendalian internal
dan audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan dilakukan pada perusahaan BUMN di Kota Bengkulu.
Dengan menggunakan teknik non-probability sampling peneliti menggunakan
sampling jenuh. Peneliti menjadikan seluruh populasi menjadi sampel. Penelitian
ini diuji menggunakan SPSS versi 26. Populasi yang digunakan dalam penelitian
adalah 30 BUMN dikota bengkulu. Responden dalam penelitian ini adalah
manajemen dan auditor internal. Pengumpulan data dengan cara penyebaran
kuesioner secara offline. Kuesioner dibagikan kepada 30 perusahaan dan kembali
30 kuesioner.
Hasil dari uji penelitian ini yang menggunakan SPSS versi 26 menunjukan
bahwa:(1)sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap pencegahan
kecurangan, (2)audit internal berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan.
Adapun adjusted R- Square yaitu 0,633 hal ini menjelaskan bahwa tinggi atau
rendahnya pencegahan kecurangan BUMN di Kota Bengkulu dipengaruhi oleh
sistem pengendalian internal, dan audit internal sebesar 63,3% sedangkan sebesar
36,7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Secara teoritis, penelitian ini
mendukung teori keagenan (agency theory) bahwa dalam organisasi adanya
perbedaan kepentingan antara pimpinan dan karyawan jadi setiap kesempatan
dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan, perbedaan kepentingan itu dapat
diatasi dengan adanya sistem pengendalian internal, dan audit internal. Penelitian
ini juga dapat menjadi pedoman, pembelajaran dan sumbangan pemikiran bidang
akuntansi. Serta menjadi bahan referensi yang dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya. Secara praktis, Berdasarkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
hasil penelitian variabel sistem pengendalian internal, dan audit internal memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pencegahan kecurangan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sistem pengendalian internal, dan audit internal merupakan suatu
faktor yang penting bagi perusahaan dalam mencegah kecurangan. variabel
pencegahan kecurangan selalu menciptakan sifat kejujuran, keterbukaan dan saling
xii
membantu pada lingkungan BUMN Kota Bengkulu, selalu memberikan perhatian dan
tanggung jawab terhadap sesama pegawai BUMN Kota Bengkulu.
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu Pengolahan data pada penelitian ini
menggunakan nilai rata-rata dari 2 orang responden yang mewakili setiap BUMN
nya karena mengikuti unit analisis penelitian yaitu BUMN atau organisasi, hal ini
mengakibatkan tidak tercerminnya jawaban masing-masing responden Saran yang
dapat diberikan oleh peneliti selanjutnya agar dapat mengenai level unit analisi
penelitian organisasi menjadi 1 untuk mewakili organisasi bukan lagi diwakilkan
oleh 2 orang responden untuk mewakili BUMN.