PENGARUH KONTROL DIRI, MORALITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) PADA PENGELOLA DANA DESA

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari kontrol diri,
moralitas dan kompetensi terhadap kecenderungan kecurangan(Fraud) pada
pengelola dana desa. Penelitian ini dilakukan di 13 desa di Kecamatan
Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu.
Populasi dalam penelitian ini adalah 52 aparatur desa yang berada di
Kecamatan Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu metode
purposive sampling dengan kriteria aparatur desa yang terlibat dalam
pengelolaan dana desa seperti Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Perencanaan
dan Kaur Keuangan. Penelitian ini menggunakan teori planned of behavior dan
menggunakan pendekatan kuantitatif, metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner sebanyak 52 respoden. Teknik analisis data menggunakan analisis
regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kontrol diri berpengaruh
negatif terhadap kecenderungan kecurangan(fraud) pada pengelola dana desa
(2) Moralitas berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan(fraud)
pada pengelola dana desa (3) Kompetensi berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan(fraud) pada pengelola dana desa.
Implikasi Teoritis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa niat dalam
melakukan kecurangan itu bisa diminimalisir dengan adanya kontrol diri yang
kuat, Moralitas yang baik serta aparatur desa yang berkompeten, penelitian ini
juga mendukung teori planned of behavior dalam menjelaskan aspek atau
faktor-faktor yang menyebabkan mengapa seseorang melakukan suatu tindakan
kecurangan.
Implikasi praktis dalam penelitian ini adalah menjadi bahan masukan
untuk pemerintah desa dalam hal upaya mengurangi kecenderungan
kecurangan pada pengelola dana desa dengan meningkatkan kontrol diri dan
tingkat kompetensi yang dimiliki setiap aparatur desa, disertai menanamkan
moralitas yang baik juga. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah dengan kuesioner, akan lebih baik jika dilakukan
lagi wawancara kepada setiap aparatur desa agar mendapatkan hasil penelitian
yang lebih mendalam. Penelitian ini juga menggunkan variabel yang telah diuji
sebelumnya, sehingga belum mencakup variabel lain yang mungkin
berpengaruh.
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan diatas serta
pertimbangan masih adanya keterbatasan dalam penelitian, maka untuk
penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan variabel lain dan variabel
terbaru agar penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan penelitiannya
mengenai kecenderungan kecurangan (fraud) pada pengelola dana desa.