PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LOVE OF MONEY, DAN KEYAKINAN BERAGAMA TERHADAP NIAT CURANG (FRAUDULENT INTENTIONS) (Studi Pada Aparatur Sipil Negara Di Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu)

Kasus kecurangan dapat terjadi di organisasi swasta ataupun
pemerintahan. Kecurangan merupakan masalah serius yang sampai saat ini masih
terjadi dan sepenuhnya belum dapat dituntaskan. Kecurangan dapat terjadi karena
adanya niat melakukan curang. Niat yakni tergeraknya hati menuju apa yang
dianggapnya sesuai dengan tujuan, baik untuk memperoleh manfaat atau
mencegah keburukan. Apabila niat seseorang baik, maka tindakan yang dihasilkan
menjadi baik. Sebaliknya, apabila niat seseorang buruk maka tindakan yang
dihasilkan juga akan menjadi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh gaya kepemimpinan, love of money, dan keyakinan beragama terhadap
niat curang.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner
yang disebarkan di OPD Provinsi Bengkulu. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan SmartPLS. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu fraud triangle dan teori GONE.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak
berpengaruh terhadap niat curang, love of money berpengaruh terhadap niat
curang, dan keyakinan beragama berpengaruh terhadap niat curang. Hasil
penelitian ini telah mendukung salah satu elemen dari teori GONE yakni
keserakahan (greed) yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kecurangan.
Berdasarkan hal tersebut, maka disarankan untuk Pemerintah Indonesia,
khususnya di provinsi Bengkulu, dapat menggunakan prinsip-prinsip spiritual
dalam upaya untuk menghentikan orang dari perencanaan penipuan yang akan
merugikan bangsa dan masyarakat. Sedangkan saran untuk penelitian selanjutnya
dapat memperhatikan dan memperbaiki setiap butir pertanyaan kuesioner agar
dapat memperoleh data yang lebih valid. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat
melakukan analisis lebih lanjut terkait hipotesis yang ditolak, serta memodifikasi
hipotesis yang ditolak.