PENGARUH DIMENSI FRAUD DIAMOND TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Bengkulu)

Kecurangan akademik di lingkungan perguruan tinggi telah menjadi perhatian
utama dalam beberapa tahun terakhir. Praktik kecurangan akademik seperti
mencontek menjadi hal yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa selama
melakukan kegiatan belajar mengajar diperkuliahan. Tindak kecurangan akademik
dilakukan lantara ada beberapa faktor yang mendorong untuk melakukan hal
tersebut. Faktor ini terdiri dari tekanan, kesempatan, pembenaran dan kemampuan
atau yang sering disebut dengan dimensi fraud diamond. Penelitian ini juga
menggunakan variabel raligiusitas sebagai variabel moderasi guna melihat apakah
variabel ini dapat memperlemah hubungan dimensi fraud diamond terhadap
kecurangan akademik.
Penelitian ini bertujuan membuktikan apakah ada pengaruh tekanan,
kesempatan, pembenaran, dan kemampuan (dimensi fraud diamond) terhadap
kecurangan akademik dan apakah variabel religiusitas dapat mememoderasi
hubungan dimensi fraud diamond terhadap kecurangan akademik pada mahasiswa
aktif S1 Akuntansi Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan SmartPLS
ver.3.2.9 dalam menganalisis data penelitian. Populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif S1 Akuntansi Universitas Bengkulu
dengan total mahasiswa aktif sebanyak 749 orang dari Angkatan 2018-2021 dan
sebanyak 310 responden yang telah mengisi kuesioner. Data diperoleh dari
kuesioner yang didistribusikan secara online melalui google form yang diberikan
melalui grup WhatsApp maupun personal chat dan secara offline. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa variabel kesempatan dan pembenaran berpengaruh positif terhadap kecurangan akademik, variabel tekanan dan kemampuan tidak
berpengaruh terhadap kecurangan akademik, variabel religiusitas berpengaruh
negative terhadap kecurangan akadmeik, variabel religiusitas hanya dapat
memoderasi hubungan antara variabel kesempatan terhadap kecurangan akademik
sedangkan untuk hubungan antara variabel tekanan, kemampuan, dan pembenaran
terhadap kecruangan akademik tidak dapat dimoderasi oleh variabel religiusitas.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
untuk membangun konsep-konsep baru dan dapat bermanfaat sebagai referensi
bagi penelitian-penelitian selanjutnya sedangkan hasil penelitian ini diharapkan
bisa menjadi bahan masukan dan pertimbangan kepada perangkat desa dalam hal
mempertahankan kinerja pengelolaan dana desa.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah responden yang dituju jarang ada
dikantor sehingga, peneliti meminta bantuan dari pihak kecamatan untuk
memberikan rekomendasi dalam menyebarkan kuesioner ini