UJI TOLERANSI DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) PADA FASE VEGETATIF TERHADAP PEMBERIAN PEG 6000 PADA KULTUR HARA

Ikmal, Aziz and Marulak, Simarmata and Wuri, Prameswari (2023) UJI TOLERANSI DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) PADA FASE VEGETATIF TERHADAP PEMBERIAN PEG 6000 PADA KULTUR HARA. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI_Ikmal Aziz_E1J018047_20% PEG 6000 - Ikmal Aziz.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan strategis Indonesia ketiga
terpenting setelah padi dan jagung yang kebutuhannya terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk. Kedelai juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan berpotensi untuk
dikembangkan sebagai pangan fungsional. Namun, produksi kedelai belum mampu
memenuhi permintaan tersebut. Pemanfaatan lahan marginal termasuk lahan kering
merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan produksi kedelai di Indonesia. Kendala
yang dihadapi dalam budidaya kedelai di lahan kering adalah cekaman kekeringan yang
dapat mempengaruhi morfologi, anatomi, dan fisiologi tanaman. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui respon pertumbuhan dan tingkat toleransi dua varietas kedelai terhadap
cekaman kekeringan (PEG 6000).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2022 di Rumah Kaca
Laboratorium Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah
varietas kedelai (Gepak Kuning dan Dering 1). Faktor kedua adalah konsentrasi cekaman
kekeringan PEG 6000 dengan tiga taraf konsentrasi (0%, 10%, dan 20%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PEG 6000 dengan konsentrasi (10%
& 20% PEG), dapat menstimulasi cekaman kekeringan terhadap tanaman kedelai.
Cekaman kekeringan (10% PEG) berpengaruh nyata pada variabel jumlah daun (5 dan 10
HSP), bobot tajuk segar, panjang akar lateral, bobot tajuk kering, dan bobot akar kering (15
HSP). Sementara, konsentrasi cekaman kekeringan (20% PEG) berpengaruh nyata pada
variabel bobot tajuk kering (5 dan 15 HSP), panjang akar primer (10 HSP), bobot akar
segar dan panjang akar lateral (10 dan 15 HSP), tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tajuk
segar, bobot akar kering, dan tingkat kehijauan daun (5, 10, dan 15 HSP). Indeks
sensitivitas cekaman kekeringan menunjukkan bahwa varietas Dering 1 lebih adaptif
dibandingkan varietas Gepak Kuning yang lebih responsif terhadap cekaman kekeringan
(10% dan 20% PEG)

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 26 Aug 2024 03:44
Last Modified: 26 Aug 2024 03:44
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/20585

Actions (login required)

View Item
View Item