PENGARUH PEMBERIAN EXCELZYMETERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS DI LAHAN GAMBUT

Lahan gambut merupakan lahan marginal karena bahan organik yang berasal dari
tanaman mengandung lignin yang tinggi, sehingga sulit untuk digunakan di bidang
pertanian. Lignin merupakan polimer organik alami yang tersebar luas dan tidak larut
dalam air. Kandungan lignin dalam bahan organik tanah dan heterogenitasnya
mempengaruhi komposisi humus tanah. Excelzyme perombak bahan organik merupakan
aktivitas kimiawi yang sengaja diberikan untuk mempercepat proses dekomposisi dan
meningkatkan kualitas gambut. Proses dekomposisi gambut di alam yang dilakukan oleh
mikroorganisme berjalan lambat, dengan bantuan excelzym proses dekomposisi diharapkan
dapat berlangsung lebih cepat.
Penelitian ini dilakukan pada lahan gambut seluas 25 X 50 m2 dilaksanakan
terhitung bulan Oktober 2021 – Januari 2022 di Zona Pertanian Terpadu Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu dengan tujuan mengetahui pengaruh pemberian excelzyme terhadap
sifat kimia tanah pada kedalaman 0 – 15 cm, mengetahui pengaruh pemberian Excelzyme
terhadap sifat kimia tanah pada kedalaman 15 - 30 cm, mengetahui pengaruh pemberian
excelzyme terhadap pertumbuhan jagung manis. Penelitian menggunakan rancangan acak
kelompok lengkap (RAKL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, Perlakuan dalam penelitian
ini menggunakan faktor tunggal berupa Dosis excelzyme yang terdiri dari 4 level yaitu:
E0 = 0 mL excelzyme per plot, E1 = 250 mL excelzyme per plot, E2 = 400 mL excelzyme
per plot, E3 = 500 mL excelzyme per plot. Pemberian enzim dilakukan sebanyak 4 kali
dengan selang waktu 2 minggu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa excelzyme berpengaruh nyata pada
perombakan lignin, selulosa, dan hemiselulosa pada tanah gambut, tetapi tidak
berpengaruh nyata pada sebagian besar pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
Makin tinggi dosis excelzyme yang ditambahkan diikuti makin tingginya proses
perombakan lignoselulosa pada lahan gambut. Penurunan kadar lignin, selulosa, dan
hemiselulosa tertinggi terdapat pada perlakuan dosis excelzyme 500 ml per plot berturut�turut 38,25 %, 8,80 %, dan 1.70 % dibanding dengan gambut yang tidak diperlakukan