ANALISIS WACANA KRITIS SARA MILLS ( REPRESENTASI FEMINISME ) DALAM NOVEL LAYANGAN PUTUS KARYA MOMMY ASF

Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis/CDA) adalah pendekatan
analisis yang dikembangkan oleh Sara Mills. Wacana kritis ini bertujuan untuk
memahami dan mengkritisi hubungan antara bahasa, kekuasaan, dan ideologi dalam
teks-teks komunikasi khususnya bagaimana perempuan digambarkan dalam teks.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wacana fiksi Layangan Putus Karya
Mommy ASF menggunakan model analisis wacana kritis Sara Mills melalui
representasi feminisme dengan posisi subjek, objek dan pembaca. Metode yang
digunakan ialah metode deskriptif. Data penelitian berupa tuturan/kalimat dari
Layangan Putus Karya Mommy ASF. Data diolah melalui tahap identifikasi data,
klasifikasi data, interpretasi data, penyampaian hasil penelitian, pembahasan hasil
penelitian, kemudian penyimpulan penelitian. Penelitian ini mengungkap adanya
budaya patriarki yang terjadi dalam novel Layangan Putus. Perbedaan dalam
perlakuan terhadap jenis kelamin memengaruhi status, peran, pekerjaan, serta
tanggung jawab yang menghasilkan ketimpangan gender dan ketidakadilan
terhadap perempuan. Perempuan sering kali mengalami kekerasan dan
ketidakadilan dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, sosial,
pendidikan, budaya, kesehatan, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga.
Dengan menganalisis menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills disini penulis
mengungkap terdapat beberapa ideologi yang ada ditokoh Kinan, dimana tokoh
Kinan mencerminkan ideologi perjuangan dan ketahanan dalam lingkungan
keluarga, di mana karakter-karakternya berusaha melewati rintangan dan kesulitan
hidup. Ideologi ini dapat dilihat dalam usaha mereka untuk memperbaiki nasib,
mencari kebahagiaan, dan mengatasi tantangan yang muncul di sepanjang cerita