PENGARUH APLIKASI ECO ENZYME DARI LIMBAH KULIT NANAS (Ananas comosus) TERHADAP pH TANAH, KETERSEDIAAN P DAN PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium cepa) PADA TANAH ULTISOLS

Ultisols merupakan salah satu tanah yang terdapat di Indonesia dan tersebar di
beberapa pulau besar dengan luas sekitar 45.794.000 ha atau 25% dari luas daratan
Indonesia. Kendala yang sering ditemukan di Ultisols yaitu tanah yang memiliki masalah
keasaman tanah tinggi, bahan organik rendah dan nutrisi makro rendah dan memiliki
ketersediaan P sangat rendah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman.
Kandungan dalam eco enzyme dapat digunakan untuk mengatasi kendala fiksasi P pada
Ultisols. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dinamika pH tanah, ketersediaan P dan
menentukan konsentrasi eco enzyme berbasis kulit nanas terbaik pada pertumbuhan
bawang merah.
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
perlakuan Eco Enzyme E1 pada konsentrasi 20% (200 ml eco enzyme 800 ml air), E2
pada konsentrasi 40%( 400 ml eco enzyme 600 ml air), E3 pada konsentrasi 60% (600 ml
eco enzyme 400 ml air, E4 pada konsentrasi 80% (800 ml eco enzyme 200 ml air), E5
pada konsentrasi 100% (100% eco enzyme). T1(tanpa perlakuan/kontrol), dan perlakuan
N1 menggunakan pupuk NPK. Dengan demikian, total sebanyak 7 perlakuan masing�masing diulang 5 kali. Setiap unit satuan percobaan terdiri dari 1 polibag sehingga
diperoleh 35 polibag.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian eco enzyme E3 (60% eco
enzyme) merupakan dosis yang mencukupi untuk memperbaiki karakteristik tanah dan
hasil bawang merah yang diindikasikan dari pH tanah sebesar 6,58, P tanah 6,75, jumlah
umbi 3,21 serta bobot umbi 4,69, dan pengaplikasian E5(100% eco enzyme) menunjukkan
peningkatan C-organik tanah sebesar 8,99