PENGARUH DOSIS PUPUK VERMIKOMPOS TERHADAP KETERSEDIAAN KARBON (C), NITROGEN (N), NISBAH C/N TANAH DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) DI ENTISOLS PESISIR

Entisols merupakan tanah yang relatif kurang menguntungkan untuk pertumbuhan
tanaman sehingga perlu upaya untuk meningkatkan produktivitasnya dengan jalan
pemupukan. Entisols mempunyai kadar lempung dan bahan organik rendah, sehingga daya
menahan airnya rendah, struktur remah sampai berbutir dan sangat sarang. Hal ini
menyebabkan tanah tersebut mudah melewatkan air dan air mudah hilang karena perkolasi.
Entisols umumnya cukup mengandung unsur P dan K yang masih segar dan belum siap
untuk diserap tanaman tetapi kekurangan unsur N. Vermikompos merupakan kotoran
cacing tanah yang mengandung banyak mikroorganisme dan bahan organik yang tersedia
bagi tanaman dibandingkan dengan yang terdapat di dalam tanah. Vermikompos banyak
mengandung nutrisi bagi tanaman seperti nitrat, fosfat, dan potassium yang mudah terlarut.
Vermikompos dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting setelah padi. Jumlah jagung
yang diproduksi oleh masyarakat belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar karena
masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang bagaimana cara
membudidayakan jagung yang benar dan baik dan tanah atau lahan untuk tanaman jagung
telah banyak dialih fungsikan sebagai gedung-gedung dan lain-lain.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimum vermikompos terhadap
beberapa sifat kimia tanah dan hasil tanaman jagung di Entisols pesisir Bengkulu.
Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL), 7 level dosis vermikompos yaitu 0; 2,5; 5,0; 7,5; 10; 12,5; 15 tonha-
1
. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan Analisis of Variance (ANAVA) dengan uji F taraf 5%.
Apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Polinomial Orthogonal (PO) taraf 5%.
Hasil analisis varian menunjukkan bahwa terdapat unteraksi posisitif atau dengan
kata lain berpengaruh nyata pada variabel pengamatan N-Total, bobot berangkasan kering,
bobot tongkol berkolobot, serta bobot tongkol tanpa kolobot. Sedangkan pada C-Organik,
C/N ratio, dan bobot pipilan kering tidak terdapat pengaruh nyata terhadap pemberian
vermikompos.