EVALUASI PERBEDAAN PROFIL AIR TANAH PADA LAHAN KELAPA SAWIT DAN KARET MENGHASILKAN DI KABUPATEN MUKOMUKO

Kapasitas simpan air tanah pada vegetasi penutupan lahan tanaman kelapa sawit
dan karet dalam satu hamparan selama periode musim hujan (Januari, Februari, Maret,
April) dipengaruhi oleh sistem perakaran dan kanopi dari kedua jenis vegetasi tersebut.
Terkait dengan kapasitas simpan air tanah sistem perakaran dan kanopi vegetasi dapat
mengontrol laju infiltrasi dan penambahan bahan organik tanah. Kapasitas simpan air tanah
yang berbeda akan berdampak pada fluktuasi temporer kadar air pada kedalaman profil
tanah berbeda. Tanah dan vegetasi di sekitarnya berperan penting dalam pengaturan kadar
air tanah. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis
vegetasi lahan kelapa sawit dan karet terhadap daya simpan dan profil air tanah selama
periode recharge (musim hujan). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
kedalaman kadar air tanah di bawah tegakan kelapa sawit dan karet menghasilkan serta
membandingkan kemampuan tanah menyimpan air pada lapisan berbeda selama periode
musim hujan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Mukomuko pada bulan Januari sampai
April 2020 di 3 lokasi yaitu Desa Pondok tengah kecamatan V Koto, Desa SP3 Kecamatan
Kota Mukomuko, dan Desa Pondok Kopi Kecamatan Teras Terunjam. Rancangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dua
faktor yang terdiri dari dua jenis tanaman (kelapa sawit dan karet) dan tujuh kedalaman
tanah (10 cm sampai 70 cm). Setiap unit percobaan diulang tiga kali di lokasi
kecamatan/desa yang berbeda sehingga diperoleh 42 unit percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman kadar air dalam profil tanah pada
lahan tanaman kelapa sawit cenderung lebih tinggi 7,97% dibandingkan dengan tanaman
karet. Kadar air volumetrik dan berat volume pada kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan
dengan karet. Kedalaman 30-40 cm memiliki kadar air gravimetrik maupun volumetrik
terendah dibandingkan pada kedalaman 0-40 dan 50-70 cm, sedangkan kedalaman profil
air tanah tertinggi terdapat pada kedalaman 60-70 cm. Fluktuasi kadar air volumetrik pada
tanaman kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman karet, sedangkan
fluktuasi kadar air gravimetri cenderung sama