KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI CUCI KAMPUNG PADA MASYARAKAT SERAWAI DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Salsabil, Oktari and Yayah, Chanafiah and Sarwit, Sarwono (2023) KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI CUCI KAMPUNG PADA MASYARAKAT SERAWAI DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of SKRIPSI] Text (SKRIPSI)
OKTARI SALSABILA_A1A019008_SYARAT BEBAS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS - oktari salsabila13.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
kearifan lokal pada tradisi cuci kampung dari kejadian perzinaan, perkelahian dan
kecelakaan, pada masyarakat Serawai di Bengkulu Selatan dan untuk menemukan
dan menjelaskan kearifan lokal dalam tradisi cuci kampung pada masyarakat
Serawai di Bengkulu Selatan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian
ini yaitu metode kualitatif yang mengarah pada pendekatan etnografi dengan
menekankan pada proses penafsiran terhadap fenomena budaya suatu masyarakat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi,
wawancara, catatan lapangan dan pendokumentasian.
Hasil dari penelitian ini adalah cuci kampung merupakan tradisi yang
dilaksanakan pada kejadian perzinaan, perkelahian, dan kecelakaan pada
masyarakat suku Serawai di Bengkulu Selatan. Pada proses pelaksanaanya, tradisi
cuci kampung dilaksanakan dengan menyiapkan alat dan bahan yang sudah
ditetapkan dan juga dilakukan penyembelihan ayam, kambing serta pembuatan
jambar. Tradisi tersebut disediakan dan dilaksanakan di tempat kejadian atau juga
bisa di balai desa, dan di lapangan. Disaat jamuan di dalam tradisi itu berlangsung
yang menghadiri tidak boleh anak muda melainkan harus orang tua yang berumur
40 tahun ke atas, semua makanan yang ada di tempat jamuan tidak boleh dibawa
pulang, melainkan harus dihabiskan saat jamuan berlangsung. Tradisi cuci
kampung mengandung nilai-nilai kearifan lokal di ataranya yaitu harmonisasi,
moralitas, efek jera, saling menghormati, menghargai, dan menyanyangi. Tradisi
cuci kampung dari dulu sampai sekarang tidak mengalami perubahan, setiap
prosesnya dari dulu sampai sekarang tidak ada yang dihilangkan. Cuci kampung
pada masyarakat Serawai memiliki tujuan untuk menjaga keharmonisan keluarga
maupun masyarakat, menyambung tali silatuhrami, dan dapat memberikan
pelajaran bagi pelaku dan korban supaya mereka bisa lebih berhati-hati dalam
melakukan sesuatu.
Kata kunci : Kearifan Lokal, Cuci Kampung, pranata sosial

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Education > Department of Indonesian Language and Literature Education
Depositing User: Septi, M.I.Kom
Date Deposited: 27 Aug 2024 03:12
Last Modified: 27 Aug 2024 03:12
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/20696

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200