PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, KEPADATAN PENDUDUK, PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN TERHADAP TINGKAT KRIMINALITAS DI PROVINSI BENGKULU

Pembangunan ekonomi ialah sebuah pekerjaan yang selalu diupayakan
oleh semua negara di dunia, tiada terkecuali di Indonesia yang memiliki 38
provinsi dan Bengkulu salah satu provinsi tersebut. Berbagai masalah muncul
dalam pengupayaan pertumbuhan perekonomian. Kemiskinan, pengangguran dan
kriminalitas tak lepas dari perbincangan hebat setiap waktu.
Dalam hal ini, kriminalitas medapatkan perhatian khusus dan menjadi
ujung masalah, sebab akibat dari kriminalitas melebar ke bidang-bidang lain,
yakni mengusik pertumbuhan ekonomi. Kemudian kejadian kriminalitas
dipandang hal yang sangat berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, kepadatan penduduk, pengangguran
dan kemiskinan terhadap tingkat kriminalitas di Provinsi Bengkulu.
Metode penelitian yang digunakan ialah regresi data panel. Tahap pertama
dengan melakukan pemilihan model dalam penelitian melalui Uji Chow, Uji
Hausman, dan Uji Lagranger Multiplier. Kemudian didapatkan hasil model yang
terpilih ialah Regresi Fixed Effect Model. Kemudian dilakukan uji hipotesis yakni
Uji F, Uji T, dan Uji Determinan (R-Square). Setelah itu dilakukan uji asumsi
klasik yakni multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder dari tahun 2017-2022 diperoleh
melalui Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu, melalui regresi Fixed Effect
Model didapatkan bahwa Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kriminalitas di Provinsi Bengkulu. Kepadatan penduduk
berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kriminalitas di Provinsi
Bengkulu. Pengangguran tidak berpengaruh terhadap kriminalitas di Provinsi
Bengkulu. Kemiskinan tidak berpengaruh terhadap kriminalitas di Provinsi
Bengkulu.
Saran yang diberikan ialah pemerintah dapat menekan tindak kriminalitas
dengan mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat seperti
pelatihan kewirausahaan, bantuan pembiayaan, dan dukungan sosial sehingga
dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Meningkatkan
infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan transportasi. Mendorong pengembangan
ekonomi di daerah-daerah tertentu juga dapat mengurangi migrasi penduduk ke
kota-kota yang padat penduduk. Pendirian Polsubsektor juga sangat disarankan di
daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi.