PENGARUH OVERCONFIDENCE BIAS DAN ILLUSION OF CONTROL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM YANG DIMODERASI OLEH PERTIMBANGAN RASIO NILAI PASAR

Keputusan investasi mempengaruhi kegiatan dalam investasi, salah
satunya adalah faktor psikologis yang membuat investasi menjadi tidak rasional,
sehingga dalam pandangan baru, muncul yang dinamakan perilaku keuangan atau
disebut behavior financial. Behavior finance adalah suatu pertimbangan rasional
dan juga aspek irasional yang didalamnya berhubungan erat dengan kejiwaan
seseorang yang diambil atau dibuat oleh seseorang investor dalam membuat
keputusan investasi. Perilaku irasional muncul akibat behavior bias yang
menyebabkan investor membuat keputusan yang merusak investasinya sendiri,
dengan harapan mendapatkan keuntungan tapi justru mendapatkan kerugian.
Kegiatan investasi tidak dapat diabaikan begitu saja oleh individu
dikarenakan hal ini terkait dengan faktor psikologis serta dapat mempengaruhi
hasil investasi. Dalam dunia keuangan, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi para investor dalam mengambil keputusan, yaitu aspek kognitif
dan aspek emosi. Yang menjadi permasalahan adalah aspek kognitif dan aspek
emosi ini rentan mengalami bias atau penyimpangan. Bias kognitif merupakan
penyimpangan yang disebabkan oleh informasi yang dimiliki seorang investor dan
bagaimana investor mengelola informasi tersebut, sedangkan bias emosi
merupakan penyimpangan yang disebabkan karena penitikberatan pada perasaan
dan spontanitas dibandingkan fakta oleh investor.
Penelitian ini berfokus pada bias kognitif yaitu perilaku overconfidence
bias dan illusion of control. Overconfidence merupakan kecenderungan seseorang
investor dalam pengambilan keputusan investasi yang berasaskan atas
kepercayaan diri yang berlebihan atas prediksi dan informasi yang dimiliki.
Sedangkan illusion of control adalaah dimana investor memiliki keyakinan bahwa
dirinya mempunyai kendali penuh atas tercapainya kinerja investasi yang
dimiliki.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data
primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner online melalui media sosial
seperti Whatsapp dan Instagram. Teknik non-probability sampling yang
digunakan dalam penelitian ini dengan teknik simple random sampling. Peserta
survei ni terdiri dari 150 orang yang merupakan investor yang ada di provinsi
Bengkulu. Metode analisis dalam survei ini menggunakan analisis SmartPLS
Versi 4.0.9.5 untuk memfilter dan menganalisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) overconfidence berpengaruh
terhadap keputusan investasi saham; 2) illusion of control berpengaruh terhadap
keputusan investasi saham; 3) pertimbangan rasio nilai pasar tidak memoderasi
pengaruh overconfidence terhadap keputusan investasi saham; 4) pertimbangan
rasio nilai pasar memoderasi pengaruh illusion of control terhadap keputusan
x
investasi.
Saran penelitian selanjutnya yaitu diharapkan dapat menambah variabel
lain yang termasuk dalam behavioral finance sehingga tidak hanya berfokus pada
overconfidence bias dan illusion of control. Selain itu hendaknya juga
menambahkan analisis laporan keuangan yang lain selain analisis rasio nilai pasar
seperti rasio likuiditas dan rasio profitabilitas serta menambah jumlah responden
dengan karakteristik responden lebih luas lagi. Keterbatasan dalam penelitian ini
yaitu hanya membahas bias kognitif, namun dalam behavioral finance ada dua
bagian bias yaitu bias kognitif dan bias emosi.