MODAL INTELEKTUAL, STRUKTUR MODAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2018-2021

Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis pengaruh modal
intelektual, struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
manufaktur sektor industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
2018-2021. Tujuan utama bisnis adalah memaksimumkan kesejahteraan pemegang
saham dimana beberapa keputusan manajemen perusahaan diharapkan dapat
meningkatkan keunggulan daya saing (competitive advantages) maupun
kelangsungan bisnis perusahaan.
Nilai perusahaan sebagai salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh
manajemen perusahaan karena nilai perusahaan merupakan gambaran keberhasilan
perusahaan yang dinilai dari harga saham perusahaan (Dzahabiyya dkk, 2020).
Beberapa variabel yang dapat menentukan nilai perusahaan adalah variabel modal
intelektual, struktur modal, dan ukuran perusahaan. Modal intelektual merupakan
suatu aset yang secara alami tidak nyata, yang dapat diterima dan dinyatakan
sebagai suatu aset utama perusahaan dalam bentuk strategi yang dapat
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing dan dapat meningkatkan
kinerja keuangan hingga ke tingkat yang superior (Barney, 1991).
Variabel kedua adalah Struktur Modal yang merupakan komposisi
pendanaan antara ekuitas (pendanaan sendiri) dan hutang pada perusahaan (Sari et,
al., 2021). Variabel ketiga adalah Ukuran Perusahaan yang merupakan besar
kecilnya perusahaan, yang diukur dengan total aktiva besar harta perusahaan
dengan perhitungan nilai logaritma dari total aktiva (Hartono, 2001).
xi
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan sampel pada
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor industri otomotif yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 hingga 2021. Pemilihan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah data
yang diteliti sebanyak 36 data observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis regresi data panel yang merupakan gabungan antara data time series dan
data cross section, dengan bantuan program Eviews-10.
Berdasar hasil penelitian, diperoleh kesimpulan variabel modal intelektual
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, bermakna hipotesis pertama pada
penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Resource Based
View/RBV dimana sumber daya perusahaan berperan penting dalam mencapai
keuntungan kompetitif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian
ini sejalan dengan studi Subaida et, al. (2018) dan Sari et, al. (2021) dimana modal
intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan
rendahnya perhatian dan/atau kemampuan investor dalam menangkap sinyal terkait
modal intelektual pada perusahaan. Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan studi yang dilakukan oleh Pertiwi & Suhartini (2022) yang menunjukkan
hasil modal intelektual berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Variabel struktur modal menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan, bermakna hipotesis kedua pada penelitian ini di tolak. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan teori Agency Theory oleh Jensen & Meckling
(1976) dimana terdapat kaitan antara pendanaan dengan hutang yang diharapkan
dapat mencegah manajer untuk bertindak oportunistik yang tidak memperhatikan
kepentingan pemegang saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan studi Dhani dan
Utama (2017) dimana struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan studi dari Martha & Afdella
(2022) & studi oleh Pratiwi et, al. (2016) dimana struktur modal berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. sehingga informasi yang diperoleh dari struktur modal
tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan.
Variabel ukuran perusahaan menunjukkan hasil berpengaruh negatif
signifikan terhadap nilai perusahaan, bermakna hipotesis ketiga di tolak. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan Agency Theory dimana ukuran perusahaan yang
xii
semakin besar akan memungkinkan perusahaan untuk lebih transparan dalam
melakukan mekanisme kontrol dan pengawasan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
studi oleh Nugroho et, al. (2022) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
studi dari Damayanti & Darmayanti (2022) dan studi dari Maghfirandito &
Adiwibowo (2022) yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
Kesimpulan dari penelitian ini, variabel Modal Intelektual (X1) dan Struktur
Modal (X2) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (Y). Sedangkan variabel
Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Perusahaan
(Y). Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini, bagi perusahaan manufaktur
industri otomotif diharapkan dapat lebih memperhatikan optimalisasi pada sumber
daya perusahaan dan efisiensi pada sumber daya sumber daya finansial dalam
menghadapi perubahan eksternal yang kurang menguntungkan perusahaan. Bagi
penelitian selanjutnya, disarankan untuk dapat menambah variabel lain yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, serta menambah periode pengamatan untuk
memperoleh hasil yang lebih beragam.