PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT KARKAS DAN RASIO DAGING DENGAN TULANG BROILER

Broiler merupakan jenis ayam pedaging dan menjadi salah satu sumber protein
hewani yang pertumbuhannya relatif cepat dan harganya relatif murah dibandingkan
dengan ternak lainnya, sehingga boiler cukup baik untuk memenuhi kebutuhan protein
hewani masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan ekstrak daun kitolod dalam air minum terhadap berat karkas dan rasio daging
dengan tulang boiler. Penelitian telah dilaksanakan di CZAL dan Laboratorium
Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4
ulangan. Setiap ulangan terdiri 10 ekor broiler (total 200 ekor). Perlakuan terdiri P0: Air
minum + ekstrak daun kitolod 0%; P1: Air minum + antibiotik tetracyclin; P2: Air minum
+ ekstrak daun kitolod 1,5%; P3: Air minum + ekstrak daun kitolod 3,0%; P4: Air minum
+ ekstrak daun kitolod 4,5%. Parameter yang diamati adalah berat karkas, Persentase berat
karkas, berat daging, berat tulang dan Rasio daging dengan tulang. Data yang diperoleh
dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), jika berpengaruh nyata maka untuk melihat
perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test
(DMRT).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kitolod (Isotoma
longiflora) dalam air minum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat tulang, tetapi
berpengaruh nyata (P< 0,05) terhadap berat karkas, persentase karkas, berat daging dan
rasio daging dengan tulang (Meat bone ratio). Rataan berat karkas (1.325,25-1.604,75
g/ekor), persentase berat karkas (72,96-75,90%), berat daging (882,75-1.097,50 g), berat
tulang (263,75-295,50 g) dan rasio daging dengan tulang (3,25-4,18).
Hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak daun kitolod (Isotoma
longiflora) melalui air minum belum mampu meningkatkan berat karkas dan rasio daging
dengan tulang broiler. Hal ini terlihat pada (parameter yang berbeda) meskipun ada
perbedaan pada hasilnya tetapi tidak ada peningkatan dan pada (parameter yang tidak
berbeda nyata) yang dihasilkan relatif sama.