ANALISIS WACANA TENTANG NILAI KESETARAAN GENDER PADA AKUN INSTAGRAM @INDONESIAFEMINIS DAN @KONDE.CO

Media sosial digunakan untuk melakukan gerakan perubahan sosial atau
menggiring opini, salah satunya Instagram. Instagram dimanfaatkan bagi para
feminis untuk menyuarakan aspirasi serta memberikan informasi seperti isu
feminisme dan kesetaraan gender, seperti munculnya akun @indonesiafeminis
dan @konde.co. Menurut Hermes kita perlu memahami bagaimana media
menampilkan isu tentang kesetaraan gender karena konstruksi feminisme dan
maskulinitas bagian dari ideologi dominan. Penelitian ini untuk menjawab
bagaimanakah representasi nilai kesetaraan gender di media sosial melalui
akun Instagram @indonesiafeminis dan @konde.co. Pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teori analisis wacana model
Teun A. Van Dijk. Metode yang digunakan adalah observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menganalisis
unggahan di @indonesiafeminis dan @konde.co, terbagi kedalam tiga unsur,
yaitu: pertama, analisis struktur teks (konteks) mengambil persoalan atau
mengaktualisasi isu-isu yang menyertai kasus-kasus kesetaraan gender tak
terlepas dari realitas sosial yang terjadi. Faktor-faktor penyebab masih
terjadinya diskriminasi dan kekerasan adalah sistem patriarki dan konstruksi
maskulinitas beracun (toxic masculinity) masih langgeng terjadi. Kedua,
analisis kognisi sosial terlihat bahwa pembuat teks berusaha menyampaikan
secara seimbang karena sesungguhnya kedua akun tersebut memiliki
pandangan yang sama yaitu untuk mengaktualisasi isu-isu mengenai
feminisme dan kesetaraan gender. Ketiga, analisis konteks sosial berkaitan
dengan hal-hal yang mempengaruhi pemakaian bahasa dan terbentuknya
sebuah wacana.