ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BENGKULU

Perbankan syariah lahir di Indonesia pada sekitar tahun 1991 dengan di
keluarkannya Undang-Undang N0. 7 Tahun 1992. Setelah adanya revisi Undang�Undang N0. 10 Tahun 1998 tentang perbankan terdapat beberapa perubahan yang
memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan perbankan syariah.
Dari Undang-Undang tersebut menerangkan bahwa sistem Perbankan Syariah di
kembangkan dengan beberapa tujuan yakni memenuhi kebutuhan jasa perbankan
bagi masyarakat yang tidak menerima konsep bunga, membuka peluang
pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan dengan
menjaga hubungan investor yang harmonis.
Pertumbuhan nasabah Bank Syariah Indonesia tidak menunjukkan
permintaan layanan bank konvensional berkurang. Faktanya, berdasarkan dari
Lembaga Penjamin Simpanan (2019), sejak tahun 2014 pengguna bank
konvensional meningkat. Banyak nasabah bank syariah yang memegang banyak
rekening (multiple acoount) termasuk di bank konvensional. Saat ini di kota
Bengkulu terdapat 3 bank umum Syariah namun, jumlah ini tidak sebanyak bank
umum yang berjumlah 10 bank.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat masyarakat terhadap
penggunaan perbankan Syariah di kota Bengkulu, pada penelitian ini masyarakat
yang menjadi ojek penelitian dibagi menjadi dua kategori yaitu pengguna bank
Syariah dan bukan pengguna bank Syariah. Badan pusat statisttik pada tahun 2022
merilis data pengguna bank umum dan bank umum Syariah di Indonesia,
memiliki perbedaan yang sangat jauh. Dari data yang ada, pengguna bank umum
berjumlah 314.691.135 nasabah, sedangkan pengguna bank umum Syariah hanya
berjumlah 45.258.776 nasabah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
penelitian yaitu desain survei. Data yang digunakan berupa data primer yang
diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini melibatkan nasabah
perbankan Syariah dan masabah perbankan konvensiona. Teknik pengumpulan
data yaitu dengan purposive sampling. Total sampel dalam penelitian ini adalah
100 responden. Teknik pengolahan data penelitian ini menggunakan perangkat
lunak Statistical Package for the Social Science for windows (SPSS) versi 23. Uji
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan uji beda
(independent sampel test). Terdapat empat variabel dalam penelitian ini yang
terdiri dari tiga variabel independent yaitu produk bank Syariah, harga, dan bunga
pada bank Syariah dan satu variabel dependen yaitu minat.
x
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasabah bank Syariah memiliki nilai
rata-rata minat yang lebih tinggi yaitu sebesar 28,86 dibanding dengan bukan
nasabah perbankan syariah, kelompok responden bukan nasabah perbankan
syariah memiliki nilai rata-rata minat sebesar 20.54. Demikian pula dengan
variabel produk, harga, dan sistem bagi hasil menunjukan rata rata minat nasabah
perbankan Syariah lebih tinggi di banding rata-rata minat bukan nasabah
perbankan Syariah. Kedua hasil ini menunjukan perbedaan yang signifikan secara
statistik.
Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambah faktor�faktor lainnya seperti faktor pelayanan dan promosi yang dapat meningkatkan
minat terhadap perbankan Syariah dengan ruang lingkup yang lebih besar lagi
serta melakukan uji pengaruh terhadap variabel yang diteliti.