PENGARUH DESTINATION IMAGE DAN PERCEIVED RISK TERHADAP REVISIT INTENTION DENGAN TOURIST SATISFACTION SEBAGAI MEDIASI PADA OBJEK WISATA PULAU TIKUS KOTA BENGKULU

Pada masa modern saat ini, persaingan bisnis dalam bidang industri pariwisata telah
berkembang cukup pesat. Hal ini disebabkan karena industri pariwisata telah
memainkan peran penting dalam memberikan kontribusi terhadap masyarakat
ekonomi modern. Pariwisata telah menjadi salah satu faktor penting dalam
kemajuan suatu daerah, Kota Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki
objek wisata potensial yaitu Pulau Tikus. Pulau Tikus adalah sebuah pulau kecil
yang ditopang gugusan terumbu karang dan memiliki panorama bawah laut yang
indah. Namun keindahan ini belum bisa memunculkan minat wisatawan untuk
berkunjung kembali ke Pulau Tikus. Isu tentang minat kunjung kembali ini penting
untuk diangkat sebab apabila ditinjau dari sisi ekonomi studi ini sangat penting bagi
bisnis pariwisata. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi minat kunjung kembali
wisatawan ke Pulau Tikus, seperti destination image, perceived risk, dan tourist
satisfaction. Citra dari Pulau Tikus bisa mempengaruhi wisatawan dalam membuat
keputusan di masa mendatang, kesan dan perasaan mereka pada Pulau Tikus
menjadi bahan pertimbangan bagi mereka. Selain itu, perceived risk merupakan
risiko yang dirasakan pada Pulau Tikus menjadikan wisatawan berpikir ulang untuk
mengunjungi lagi karena perbedaan kemampuan dalam menghadapi risiko menjadi
penentu perilaku di masa depan. Kemudian, tourist satisfaction merupakan
kepuasan yang dialami wisatawan pada Pulau Tikus. Pengalaman memuaskan
ataupun membahagiakan menjadi poin penting bagi wisatawan dalam mendorong
minat mereka untuk berkunjung kembali ke Pulau Tikus.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris apakah
destination image dan perceived risk memiliki pengaruh terhadap revisit intention
yang dimediasi oleh tourist satisfaction. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan purposive sampling, dimana sampel disesuaikan dengan kriteria-kriteria
tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis data
primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner secara online. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 148 responden. Alat analisis yang digunakan adalah
SmartPLS versi 3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa destination image memiliki pengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap revisit intention dan perceived risk
memiliki pengaruh negative yang tidak signifikan terhadap revisit intention,
sedangkan destination image dan perceived risk memiliki pengaruh positif terhadap
tourist satisfaction. Selain itu, tourist satisfaction memiliki pengaruh positif
terhadap revisit intention. Kemudian destination image dan perceived risk memiliki
xi
pengaruh positif terhadap revisit intention yang dimediasi oleh tourist satisfaction.
Penelitian ini hanya mendapatkan informasi dari satu pihak dan penyebaran
kuesioner mendapatkan 148 responden. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu
mendapatkan informasi dari berbagai pihak dan mendapatkan jumlah responden
jauh lebih banyak dari penelitian ini agar mampu mewakili populasi masyarakat
Provinsi Bengkulu yang memiliki minat untuk berkunjung kembali ke Pulau Tikus.
Adapun saran praktis dalam penelitian ini bagi pelaku usaha diharapkan bisa
mempertahankan keaslian alam dari Pulau Tikus. Kemudian lebih memperhatikan
variabel destination image dan perceived risk agar bisa memunculkan minat
wisatawan dalam membuat keputusan berkunjung kembali.