BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM: PERAN RISK TOLERANCE SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

Pasar modal merupakan tempat bagi berbagai pihak yang melakukan jual beli
saham dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimal maka diperlukan untuk mengetahui informasi penting sebelum
melakukan keputusan investasi saham, informasi penting yang dimaksud salah
satunya yaitu mengetahui perkembangan jumlah investor yang ada di pasar modal,
karena dalam pengambilan keputusan investasi saham banyak hal yang
mempengaruhi, salah satunya adalah psikologi, sehingga mendorong investor untuk
bertindak secara tidak rasional. Dalam penelitian ini faktor psikologi yang diangkat
adalah bias overconfidence, loss aversion dan risk perception.
Oleh karena itu untuk menghindari atau mengurangi ketidakrasionalan Markowits
(1992) mengungkapkan pentingnya diversifikasi untuk mengurangi risiko, karena
keputusan investasi berkaitan erat dengan keputusan penganggaran modal sehingga
banyak proses pemilihan alternatif pada saat pengambilan keputusan investasi
saham. Konsep dalam berinvestasi saham yaitu semakin besar risiko, semakin besar
pula return yang diharapkan. Untuk mendapatkan return yang sesuai dengan
harapan maka sebelum pengambilan keputusan investasi saham perlu mengetahui
tingkat risk tolerance pada diri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian yaitu
desain survei. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner online. Teknik sampling menggunakan non probability
sampling dengan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu
investor yang ada di Bengkulu, dengan sampel berjumlah 250 responden. Teknik
pengolahan data penelitian ini menggunakan PLS-SEM dengan bantuan program
SmartPls dengan versi 3.2.9. Uji yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji outer
model, inner model, uji hipotesis, dan pengujian efek mediasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai pengaruh. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa overconfidence, loss aversion dan risk perception
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan investasi saham. Terbukti juga
bahwa investor yang memiliki risk tolerance akan mampu memediasi
overconfidence, loss aversion, dan risk perception dalam keputusan investasi. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu diharapkan dapat menambah variabel lain
yang dianggap memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu
diharapkan dapat memperluas populasi penelitian yang tidak hanya diambil dari
investor yang ada di Bengkulu. Keterbatasan pada penelitian ini terdapat pada
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner karena jawaban yang diberikan
oleh responden terkadang tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya