ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BRIKET BATU BARA PADA PT. ASRIRIMBA WIRABHAKTI

Setiap perusahaan yang menjalankan usahanya dalam memproduksi
briket batubara harus melakukan pengendalian kualitas agar produk yang
dihasilkan sesuai dengan target yang telah di tetapkan. Secara urnum kualitas
briket yang terbuat dari batubara harus memenuhi standar mutu yang telah ada
(SNI). Selain standar mutu SNI, kualitas briket juga sangat ditentukan oleh bentuk
dan ketahananya sewaktu pengepakan dan pengiriman. Bentuk yang pecah dan
tidak sesuai dengan ukuran standar yang ditetapkan perusahaan merupakan
kategori produk cacat. Banyak briket yang ada dipasaran sewaktu pengiriman
rusak atau hancur karena kurang padat, sehingga nilai jual jadi berkurang dan
bentuknya jadi kurang menarik.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Apakah tingkat
kerusakan yang terjadi, masih dalam batas control yang dapat diterima atau tidak
?, 2) Jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada produk briket batu bara yang di
produksi ?, 3) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan briket batu
bara pada produk yang di produksi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kualitas produksi briket batu bara, untuk menganalisis jenis-jenis
kerusakan yang terjadi pada produk yang diproduksi dan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada produk yang diproduksi
oleh PT. Asririmba Wirabhakti. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah PT. Asririmba Wirabhakti. Penelitian ini menggunakan metode uji
analisis statistical quality control (SQC).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari periode Januari sampai
dengan Juni 2023 dapat disimpulkan bahwa produk rusak yang ada pada briket batubara yang diproduksi oleh PT. Asririmba Wirabhakti tidak lebih dari 10%
selama periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tim produksi pada
PT. Asririmba Wirabhakti sudah cukup baik, dengan tingkat produk rusak yang
tidak lebih dari 10% untuk setiap bulannya. Berdasarkan gambar peta kendali p
diatas dapat dilihat bahwa data yang diperoleh ada 2 (dua) titik yang berada diluar
batas kendali dan 4 (empat) titik yang berada didalam batas kendali, sehingga bisa
dikatakan bahwa proses terkendali. Hal tersebut menyatakan bahwa pengendalian
kualitas di PT. Asririmba Wirabhakti sudah cukup baik. Karena titik yang
mengalami penyimpangan (2 titik) lebih sedikit dari pada titik yang tidak
mengalami penyimpangan (4 titik). Dari analisis diagram sebab akibat dapat
diketahui faktor penyebab kerusakan produksi yaitu berasal dari faktor manusia/
pekerja, mesin produksi, metode kerja, material atau bahan baku.