PENGARUH INFLASI MAKANAN, INFLASI TRANSPORTASI DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih terus
melakukan pembangunan ekonomi guna kemajuan dan kesejahteraan
masyarakatnya. Pembangunan adalah upaya dan proses yang dilakukan atau yang
telah direncanakan untuk menuju suatu perubahan ke arah tujuan yang lebih baik.
Tujuan utama dalam melakukannya pembangunan adalah untuk mengurangi
tingkat kemiskinan, mengurangi kesenjangan pendapatan dan mengurangi tingkat
pengangguran, memperbaiki kualitas hidup manusia serta meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Kemiskinan itu sendiri sudah ada sejak
dulu dan masih ada hingga sampai saat ini. Pembangunan yang dilakukan pun
masih belum bisa untuk mengurangi jumlah kemiskinan di negara berkembang
seperti Indonesia, dimana tingkat kemiskinannya masih tinggi. Kemiskinan dapat
menyebabkan seseorang atau masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya, seperti pangan, sandang dan papan. Tingkat kemiskinan yang semakin
tinggi merupakan akar dari masalah pembangunan ekonomi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi makanan, inflasi
transportasi, dan pengangguran terhadap kemiskinan (studi kasus di provinsi
Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2022
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Alat analisis yang digunakan
adalah Eviews 10 dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inflasi Makanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kemiskinan di provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu
dan Lampung. Inflasi Transportasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kemiskinan di provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.
Pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di provinsi
Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.