PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN TEKNOLOGI KEUANGAN TERHADAP INKLUSI KEUANGAN PADA PENGGUNAAN LAYANAN PEMBAYARAN DIGITAL DANA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Bengkulu)

Inklusi keuangan merupakan proses yang memberikan kemudahan dalam
akses, ketersediaan dan manfaat dari sistem keuangan formal bagi seluruh pelaku
ekonomi (Ummah et al, 2018). Menurut ketentuan Perpres no. 114 Tahun 2020
tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) upaya pencapaian tujuan
keuangan inklusif adalah dengan mendorong penguatan integritas kegiatan
ekonomi dan keuangan inklusif melalui produk dan layanan keuangan digital.
Peningkatan inklusi keuangan harus didukung oleh adanya perkembangan
teknologi keuangan. Teknologi keuangan paling popular di Indonesia adalah
kategori sistem pembayaran dengan angka mencapai 38% (Fintechnews, 2018).
Salah satu sistem pembayaran yang sering digunakan bahkan menduduki peringkat
kedua di Indonesia yaitu DANA (Populix, 2022).
Technology acceptance model (TAM) pertama kali dikembangkan oleh
Davis (1989) untuk mempelajari niat konsumen dalam menerima penggunaan
teknologi informasi. Menurut Davis (1989) actual use merupakan suatu kondisi
yang sebenarnya dan nyata atas penggunaan suatu sistem tersebut. Literasi
keuangan merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/
POJK.07/2016 mencakup pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan seseorang
individu dalam membuat keputusan terkait pengelolaan keuangan untuk
meningkatkan kesejahteraannya. Teknologi keuangan adalah produk keuangan,
layanan, teknologi atau model bisnis baru yang mengembangkan stabilitas
keuangan baru, terkait dengan sistem stabilitas keuangan. atau kinerja keuangan,
integritas, keamanan, dan keandalan pembayaran (Peraturan Bank Indonesia No. 1.
19/12/PBI/2017). Menurut Ummah et al (2018) Inklusi keuangan merupakan proses
yang memberikan kemudahan dalam akses, ketersediaan dan manfaat dari sistem
keuangan formal bagi seluruh pelaku ekonomi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan data
primer yang didapat langsung dari responden dengan desain survei online. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif program D3 dan S1 Universitas
Bengkulu yang menggunakan DANA. Metode pengambilan sampel menggunakan
Teknik sampling acakan secara proporsional dengan stratifikasi (proportionate
stratified random sampling). Sehingga jumlah responden pada penelitian ini
x
sebanyak 390 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear
berganda yang menggunakan softwere IBM SPSS 26.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) literasi keuangan berpengaruh
signifikan terhadap inklusi keuangan pengguna layanan pembayaran digital DANA
pada mahasiswa Universitas Bengkulu. 2) teknologi keuangan tidak berpengaruh
terhadap inklusi keuangan pengguna layanan pembayaran digital DANA pada
mahasiswa Universitas Bengkulu.
Saran untuk penelitian selanjutnya ialah agar dapat memperluas populasi
penelitian yang tidak hanya diambil dari mahasiswa Universitas Bengkulu.
Keterbatasan pada penelitian ini terdapat pada pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner karena jawaban yang diberikan oleh responden terkadang
tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Kemudian, penelitian ini memiliki
keterbatasan dari segi cakupan objek penelitian, peneliti hanya terbatas pada satu
alat pembayaran digital yaitu pengguna DANA. Karena terdapat banyak alat
pembayaran digital lainnya yang dapat meningkatkan inklusi keuangan di
Indonesia.