ANALISIS PENDAPATAN, EFISIENSI DAN DAYA SAING USAHATANI MELON DI KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BNGKULU TENGAH

Indonesia merupakan negara tropis yang cocok untuk melakukan kegiatan
usahatani, pengembangan dan produksi tanaman buah-buahan. Jenis tanaman yg masih ada
pada wilayah tropis salah satunya ialah melon. Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki
beberapa Kecamatan. Salah satu Kecamatan yang terdapat pada Kabupaten Bengkulu
Tengah yaitu Kecamatan Pondok Kelapa. Kecamatan Pondok Kelapa merupakan salah
satu Kecamatan dengan petani berusahatani melon. Dalam mengembangkan usahataninya,
petani selalu mengharapkan pendapatan yang sebanding atau lebih besar dari modal yang
dikeluarkan selama dilaksanakannya usahatani tersebut. Namun, tingkat pendapatan petani
sangat bergantung pada biaya produksi dan harga jual hasil produksinya. Untuk itu
diperlukan analisis ekonomi yaitu dengan melihat kinerja finansial pada usahatani melon.
Lokasi penelitian dilakukan dengan disengaja yaitu di Kecamatan Pondok Kelapa.
Penelitian ini dilaksanakan agar melihat perkembangan usahatani usahatanimelon di
Kecamatan Pondok Kelapa. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2021. Penentuan
responden yang dilakukan pada penelitian ini yaitu secara sengaja (purposive sampling).
Responden dalam penenlitian ini adalah petani Melon. Petani Melon yang dimaksud adalah
petani yang berusahatani Melon sendiri. Jumlah populasi di Kecamatan Pondok Kelapa
yang berusahatani melon adalah 10 petani. Seluruh petani digunakan sebagai responden.
Sehingga teknik penentuan responden adalah sensus. Metode analisis data yang
dilaksanakan pada penelitian ini ialah pengukuran dengan menggunakan analisis
pendapatan, efisiensi dan daya saing. Pada analisis pendapatan menghitung biaya dan
penerimaan terlebih dahulu, pada analisis efisiensi menghitung R/C ratio, dan pada analisis
daya saing menghitung keunggulan kompetitif dan komperatif.
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah pendapatan usahatani melon di
Kecamatan Pondok Kelapa sebesar Rp. 60.096.367/UT/MT dan Rp. 63.319.220/Ha/MT,
R/C ratio sebesar 2,31, nilai PCR dan DRCR kurang dari satu.