STUDI POPULASI BURUNG MURAI BATU BETINA (Copsychus malabaricus) DOMESTIKASI DI KOTA BENGKULU

Terdapat banyak jenis burung kicau yang dijadikan burung peliharaan, salah satunya
burung murai batu (Copsychus malabaricus). Tidak hanya kicauannya yang merdu, warna
dan bentuk badannya pun sangat menarik sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu pada bulan November –
Desember 2022 dengan tujuan untuk menganalisa populasi burung murai batu betina ex situ
dan profil pemeliharaannya di wilayah Kota Bengkulu. Data dikumpulkan dengan
wawancara, pengisian kuesioner dan pengamatan langsung kondisi di lapangan. Data yang
diperoleh ditabulasi, disajikan dalam bentuk tabel dan dibahas secara deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 25 responden berada pada kisaran umur 20–60 tahun dan
semua berjenis kelamin laki-laki. Mayoritas tujuan pemeliharaan responden adalah untuk
melestarikan dan mengembangbiakkan. Jumlah total populasi burung murai batu betina
adalah 128 ekor terdiri dari 104 ekor betina dewasa dan 24 ekor betina trotol yang ditemukan
di 9 wilayah kecamatan penelitian yaitu Kec. Singgaran Pati, Selebar, Sungai Serut, Ratu
Agung, Muara Bangka Hulu, Gading Cempaka, Ratu Samban, Kampung Melayu, dan Teluk
Segara. Kepadatan populasi burung murai batu betina di Kota Bengkulu tertinggi yang
berada di Ratu Samban yaitu 7,04 ekor/km2 dengan pola distribusi populasi sebesar 7,55
yang dikategorikan sebagai pola penyebaran berkelompok.