REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM NOVEL LAYANGAN PUTUS KARYA MOMMY ASF: KRITIK SASTRA FEMINIS SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI LATIHAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Tujuan penelitian untuk menjelaskan (1) representasi perempuan berdasarkan
sudut pandang feminisme pada aspek domestik-kerumahtanggan dalam Novel
Layangan Putus, dan (2) pemanfaatan hasil analisis sebagai latihan berpikir kritis
siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan perspektif
kritik sastra feminis. Hasil analisis menunjukkan terdapat 10 fenomena feminisme
yang direpresentasikan oleh tokoh utama perempuan, yaitu: (1) terbukanya akses
terhadap pendidikan, (2) adanya pengajuan syarat pranikah sebagai alat untuk
melindungi dan memberdayakan diri, (3) adanya ketimpangan dalam sistem
pembagian kerja dalam rumah yang didominasi oleh perempuan, (4) minimnya
kerjasama dalam kepengasuhan anak yang didominasi oleh perempuan, (5)
mendapatkan akses terhadap pengelolaan usaha, (6) mendapatkan akses bekerja
walaupun dibatasi, (7) adanya kekerasan terhadap perempuan, (8) adanya budaya
patriarki yang digambarkan oleh pihak laki-laki, berupa adanya subordinasi dan
marginalisasi perempuan, (9) keberanian untuk bersuara walaupun dengan umpan
balik yang minim, (10) mengajukan cerai gugat. Pemanfaatan hasil analisis yaitu
dengan membuat instrumen tes berpikir kritis yang memuat abtsraksi bentuk-
bentuk feminisme. Dengan tahapan (1) membuat kisi-kisi soal dengan
memerhatikan indikator berpikir kritis, (2) uji validasi (kelayakan), (3) uji coba soal
kepada 30 responden, (4) uji validitas soal menggunakan R Point Biserial dengan
hasil dari 20 butir soal tes, terdapat 9 butir soal yang berkategori valid atau sahih
yakni butir soal nomor 2,5,6,8,9,10,13,17. Dan (5) uji reliabilitas menggunakan
rumus KR-20 dengan hasil 0,68 sehingga disimpulkan bahwa instrumen tes
termasuk kategori cukup reliabel.
Kata Kunci: representasi, kritik sastra feminis, berpikir kritis.