HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI OBYEK JAMINAN FIDUSIA (Studi Perbandingan di Indonesia dan Singapore)

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dan menganalisis kriteria hak kekayaan
intelektual sebagaiobyek jaminan fidusia di Indonesia dan Singapore serta
mengetahui dan menganalisi tata cara penerapan hak kekayaan intelektual sebagai
obyek jaminan fidusia di Indonesia dan Singapore. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian hukum normatif, dimana data-datanya berasal dari studi
kepustakaan, menggunakan pendekatan undang-undang, pendekatan perbandingan
dan pendekatan konseptual. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kriteria
hak kekayaan intelektual yang dapat dijadikan jaminan fidusia yaitu hak kekayaan
intelektual tersebut memiliki nilai ekonomi dan masih dalam masa berlaku
perlindungan hak kekayaan intelektual. Selain itu juga harus diperhatikan apakah hak
kekayaan intelektual tersebut masuk ke dalam kriteria kelayakan sebagai benda
jamina dan memiliki bukti kepemilikan. Perbendaan terdapat pada subjek
pembebanan hak kekayaan intelektual sebagai jaminan fidusia. Di Indonesia
subjeknya yaitu orang perorangan atau badan hukum yang merupakan pemegang hak
kekayaan intelektual. Sedangkan di Singapore lebih ditujukan untuk perusahaan, baik
badan hukum maupun perusahan perorangan. Tata cara penerapan hak kekayaan
intelektual di Indonesia masih bergantung pada Undang-Undang Jaminan Fidusia dan
Peraturan Pemerintah tentang Prosedur pendaftaran Jaminan Fidusia yang mana lebih
ditujukan untuk benda bergerak yang berwujud. Sementara di Singapore diatur dalam
Intellectual Property Financing Scheme, dimana dikhususkan untuk penggunaan Hak
Kekayaan Intelektual sebagai agunan atas utang.
Kata Kunci: hak kekayaan intelektual, jaminan fidusia, Indonesia, Singapore