PENGUNGKAPAN ETIKA BISNIS PADA PERUSAHAAN SYARIAH DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keragaman gender dewan
direksi, kepemilikan asing, dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan
etika bisnis pada perusahaan syariah di Indonesia. Etika bisnis pada perusahaan
merupakan hal yang penting dikarenakan, etika dapat menjadi tolak ukur individu
atau masyarakat dalam menilai suatu perusahaan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website
masing-masing perusahaan serta teknik dalam pengumpulan data ini
menggunakan metode dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan syariah pada sektor perbankan di Indonesia yang terdaftar dalam DSN
MUI dari tahun 2017-2022 dengan total 16 perusahaan sebagai sampel sehingga
total observasi yang didapat sebanyak 96 observasi. Metode pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman gender dewan
direksi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan etika bisnis, hal ini dikarenakan
perusahaan di Indonesia masih sedikit yang memiliki dewan direksi perempuan,
sehingga keberagaman gender tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan
etika bisnis. Kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap pengungkapan etika
bisnis, hal ini dikarenakan perusahaan syariah di Indonesia masih banyak yang
belum terdaftar dalam bursa efek Indonesia, sehingga penjualan saham hanya
dilakukan di dalam negeri. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap
pengungkapan etika bisnis, hal ini dikarenakan kepemilikan manajerial yang kecil
dalam perusahaan akan membuat perusahaan lebih memfokuskan para manajer
dalam melakukan pengungkapan etika bisnis.
Penelitian ini memiliki keterbatasan berupa perusahaan-perusahaan yang
diteliti pada penelitian ini rata-rata hanya unit syariah, sehingga data yang
diperoleh bukan data terkuhusus syariah melainkan data general dari perusahaan
terpusat (induk perusahaan).
viii
ix
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya
diharapkan dapat melibatkan perusahaan-perusahaan yang bukan hanya memiliki
unit syariah, tetapi perusahaan yang secara generalnya sudah menjadi syariah.