PENGARUH STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, IMPLEMENTASI SIMDA DAN KUALITAS SDM TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNALAL SEBAGAI MODERASI

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris Pengaruh Standar
Akuntansi Pemerintah, implementasi SIMDA dan kualitas Sumber Daya Manusia
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan sistem pengendalian
internalal sebagai moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di provinsi Bengkulu. Dimana ada 99 karyawan
berkompeten dalam mengelola laporan keuangan yang menjadi responden dengan
mengisi kuesioner yang sudah disebarkan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data
primer menggunakan kuesioner, kuesioner yang disebarkan berupa penyajian tertulis
dengan menggunakan skala Likert. Penelitian ini diuji menggunakan uji Moderated
Regression Analysis (MRA) dengan program SPSS 25 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar akuntansi pemerintah, Implementasi
SIMDA dan Kualitas Sumber Daya Manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Pada hasil penelitian moderasi bahwa Sistem pengendalian internalal tidak
memoderasi Standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah Sedangkan sistem pengendalian internalal dapat memoderasi
implementasi SIMDA dan Kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
Keterbatasan penelitian ini adalah pada sampel penelitian ditujukan untuk sekretaris,
bendahara dan pegawai SIMDA yang menggunakan kuesioner sebagai perwakilan
dari setiap SKPD di Provinsi Bengkulu, tetapi di beberapa SKPD ada pegawai lain
selain kriteria penelitian yang mengisi kuesioner sehingga tidak sesuai dengan
kriteria sampel yang telah ditetapkan.
viii
ix
Keterbatasan lainnya pada variabel Penerapan standar akuntansi pemerintah,
Implementasi SIMDA dan kualitas sumber daya manusia tidak dapat membuktikan
bahwa ketiga variabel tersebut menjadi variabel independen terhadap variabel
dependen yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Selanjutnya Sistem
pengendalian internalal juga tidak dapat membuktikan variabel tersebut dapat
menjadi variabel moderasi untuk Standar akuntansi pemerintah.
Untuk penelitian selanjutnya Pada variabel sistem pengendalian internalal yang tidak
terbukti dapat menjadi variabel moderasi maka variabel sistem pengendalian
internalal diuji menjadi variabel independen. Kemudian diharapkan dikaji ulang
pernyataan kuesioner pada bagian variabel Penerapan standar akuntansi pemerintah,
Implementasi SIMDA, kualitas sumber daya manusia dan Sistem pengendalian
internalal sehingga kuesioner yang dihasilkan dapat lebih baik dan dapat
mencerminkan dimensi secara keseluruhan.