OPERASI BIBIR SUMBING DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

Operasi bibir sumbing merupakan tindakan pembedahan bagian untuk
rekonstruksi yaitu memperbaiki bibir sumbing yang merupakan cacat bawaan
lahir menjadi normal dan sempurna. Dan merupakan kekurang sempurnaan fisik
bagi seorang manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas
bagaimana pandangan hukum Islam terhadap cacat fisik bibir sumbing dan
mengetahui secara jelas apakah operasi bibir sumbing dapat dibenarkan dalam
hukum Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif. Dalam
penelitian hukum normatif, berusaha untuk mewujudkan argumentasi hukum yang
dapat terlihat dari alur penalaran hukum (legal reasoning). Pendekatan penelitian
dalam penelitian ini adalah pendekatan konseptual. Pendekatan konseptual adalah
pendekatan yang dilakukan melalui peraturan dalam Undang-undang Kesehatan,
Al Qur’an dan Hadits. Bahan hukum yang digunakan bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
pandangan hukum Islam terhadap cacat fisik bibir sumbingtidak dipandang
sebagai anugerah dan bukan pula kutukan dari Allah Swt. karena itu Islam lebih
memberikan perhatian pada pengembangan karakter (aqidah dan ahklaq). Operasi
bibir sumbing dapat dibenarkan dalam hukum Islam karena hukumnya mubah,
dan bertujuan untuk memperbaiki cacat dari lahir dan untuk menjalankan perintah
atau beribadah kepada Allah Swt.
Kata Kunci : Operasi, Bibir Sumbing, Hukum Islam