FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA BURUH WANITA PENYADAP KARET (Studi Kasus : Di PT. Pamor Ganda Kabupaten Bengkulu Utara)

Sistem ketenagakerjaan bisa dikategorikan sebagai aspek yang cukup penting di
dalam membangun ekonomi negara karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi. Perkebunan karet salah satu sub-sektor dari perkebunan yang menyerap banyak
tenaga kerja. Di Indonesia, tumbuhan karet telah menyebar di sebagian besar provinsi
termasuk Provinsi Bengkulu sebagai penghasil terbesar ke-10 di Indonesia. Nilai jual hasil
karet yang lumayan besar dibandingkan hasil pertanian lainnya membuat tanaman karet
sampai sekarang masih banyak diminati masyarakat. Peran wanita dalam perekonomian
yang terkadang diremehkan dan hanya dilihat sebagai pendapatan sampingan, merupakan
masalah yang ada di masyarakat. Padahal wanita bekerja tentunya memiliki tujuan dan
motivasi tersendiri dalam melakukan pekerjaannya termasuk wanita yang bekerja sebagai
buruh penyadap karet di PT. Pamor Ganda di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi
Bengkulu.
Penelitian ini dilakukan di PT. Pamor Ganda di Kecamatan Putri Hijau Kabupaten
Bengkulu Utara pada bulan Juli 2023. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis
tingkat motivasi kerja buruh wanita penyadap karet di PT. Pamor Ganda, (2) Menganalisis
faktor-faktor apa yang berhubungan dengan motivasi kerja buruh wanita penyadap karet di
PT. Pamor Ganda dengan skala likert dan korelasi rank-spearman. Teknik Cluster Random
Sampling digunakan untuk menentukan responden berdasarkan empat lokasi afdeling,
dimana total 66 orang buruh wanita penyadap karet yang menjadi target responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja buruh wanita penyadap
karet di PT. Pamor Ganda Kabupaten Bengkulu Utara memiliki persentase tingkat motivasi
tinggi sebesar 84,8%, yang berarti tingkat motivasi kerja buruh wanita penyadap karet
sebagian besar tergolong tinggi berdasarkan pemenuhan fisiologis, rasa aman, sosial,
penghargaan dan aktualisasi diri. Sedangkan faktor prestasi, tanggung jawab, gaji, kondisi
kerja, hubungan pribadi dan kualitas supervisi adalah faktor-faktor yang berhubungan
signifikan dengan kategori sangat kuat dan jika ditingkatkan maka akan meningkatkan
tingkat motivasi secara signifikan. Faktor kebijakan dan administrasi perusahaan memiliki
hubungan signifikan dengan kategori yang sedang dan apabila ditingkatkan akan
meningkatkan motivasi kerja secara signifikan namun tidak sebesar faktor yang
berhubungan sangat kuat. Faktor pekerjaan itu sendiri memiliki hubungan signifikan
dengan kategori yang lemah dan apabila ditingkatkan akan meningkatkan motivasi kerja
secara signifikan namun tidak sebesar faktor yang berhubungan sangat kuat dan sedang.
Faktor pengakuan dan faktor pengembangan potensi memiliki hubungan yang tidak
signifikan dengan kategori yang sangat lemah dan jika di tingkatkan maka tidak akan
meningkatkan motivasi kerja secara signifikan