ANALISIS PENGGUNAAN MOBILE BANKING PADA MASYARAKAT INDONESIA

Financial Technology diakui sebagai salah satu inovasi penting dalam industri
keuangan, FinTech memberikan layanan keuangan berbasis digital berupa internet
banking, phone banking, mobile banking. Data dari Bank Indonesia volume
transaksi beberapa layanan digital banking selama tiga tahun terakhir menunjukkan
adanya peningkatan mengenai pengunaan mobile banking yang cukup signifikan.
Dimana pada tahun 2019 sebesar 2.360.094, tahun 2020 sebesar 3.427.101, dan
tahun 2021 sebesar 5.534.245. Mobile banking merupakan layanan antarmuka
(inter face) dimana pelanggan dapat mengakses sistem perbankan dengan
menggunakan perangkat ponsel.
Meningkatnya pengguna mobile banking menunjukan sektor perbankan yang
semakin kompetitif Sehingga, semakin ketatnya persaingan antar bank membuat
bank berlomba lomba memberikan pelayanan jasa yang sangat baik. Layanan yang
baik tersebut dilakukan dengan tujuan agar semakin banyak konsumen (nasabah)
yang tertarik untuk menggunakan jasa perusahaan. Penelitian ini menggunakan
model teori Technology Acceptance Model (TAM). Pendekatan TAM dipilih karena
teori ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai penerimaan teknologi dan perilaku
para penggunanya). Model TAM menyatakan sikap terhadap penggunaan teknologi
baru sebagai konstruksi yang dijelaskan oleh dua prediktor yaitu: perceived
usefulness (kegunaan yang dirasakan) dan perceived ease of use (kemudahan
penggunaan).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data
primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner online melalui media sosial
seperti whatsapp, instagram, dan telegram. Teknik non-probability sampling
digunakan dalam penelitian ini dengan snowball sampling sebagai metode
pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna mobile
banking di Indonesia. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 173 responden
yaitu masyarakat umum se Indonesia. Metode analisis dalam penelitian ini
menggunakan Structural Equation Modelling. Teknik pengolahan data penelitian
menggunakan Software SMARTPLS 4.0.
Hasil penelitian dan analisis menunjukkan bahwa: 1) persepsi kemudahan
penggunaan memiliki pengaruh terhadap kegunaan yang dirasakan, yang berarti
bahwa semakin tinggi kemudahan yang dirasakan pada pengguna mobile banking
maka kegunaan yang dirasakan oleh pengguna akan meningkat.. 2) persepsi
kemudahan penggunaan memiliki pengaruh terhadap niat perilaku, yang berarti
bahwa semakin tinggi kemudahan yang dirasakan pada pengguna mobile banking
maka niat perilaku oleh pengguna akan meningkat. 3) persepsi kegunaan yang
dirasakan memiliki pengaruh terhadap niat perilaku, yang berarti bahwa semakin
tinggi niat perilaku pada pengguna mobile banking penggunaan mobile banking
x
akan meningkat. 4) niat perilaku memiliki pengaruh terhadap penggunaan mobile
banking, yang berarti bahwa semakin tinggi niat perilaku pada pengguna mobile
banking penggunaan mobile banking akan meningkat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua hipotesis didukung. Saran
penelitian selanjutnya yaitu diharapkan agar dapat perlu dilakukan pengkajian
dengan cara memperdalam atau mengembangkan variabel penelitian dengan
sampel dan populasi lebih besar, Serta peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menambahkan data dan literatur pendukung lainnya. Penelitian ini hanya
menggunakan data dari hasil kuesioner. Keterbatasan pada penelitian ini
Pengukuran data menggunakan kuesioner memiliki beberapa kelemahan
diantaranya responden tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut dan
Jangkauan peneliti dalam mencari responden masih cukup terbatas pada usia
tertentu dan tidak menyebar di setiap provinsi atau pulau dan kota yang ada di
Indonesia