ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT ANTARA PETANI SWADAYA DENGAN PETANI PLASMA (Studi Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat)

Masyarakat di Kecamatan Sangir Balai Janggo mayoritas bermata
pencaharian sebagai petani khususnya petani kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan
komoditas unggulan di Kecamatan Sangir Balai Janggo, petani kelapa sawit di
Kecamatan Sangir Balai Janggo terdiri dari petani swadaya dan petani plasma.
Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani.
Permasalahan yang terjadi antara petani swadaya dengan petani plasma adalah
terjadinya kesenjangan antara petani swadaya dan petani plasma. Dimana
kesenjangan tersebut berupa kesenjangan harga, biaya produksi, jumlah produksi,
dan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan
pendapatan usahatani kelapa sawit antara petani swadaya dengan petani plasma di
Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknik Pengambilan sampel
yang digunakan pada penelitian ini menggunakan dua metode yakni pada petani
kelapa sawit swadaya menggunakan metode Insidental Sampling. Sedangkan
teknik penentuan sampel yang digunakan untuk petani kelapa sawit plasma yakni
metode Snowball Sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengisian kuisioner
kepada responden sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis
komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara riil terjadi perbedaan pendapatan
antara petani swadaya dengan petani plasma, dimana pendapatan petani swadaya
lebih besar dibandingakan dengan pendapatan petani plasma. Dimana rata-rata
pendapatan usahatani kelapa sawit petani swadaya adalah sebesar
Rp61.961.928/Tahun, sedangkan rata-rata pendapatan usahatani kelapa sawit
petani plasma adalah sebesar Rp64.630.000/Tahun. Hasil perbandingan rata-rata
pendapatan usahatani kelapa sawit petani swadaya dengan petani plasma adalah
Rp2.668.072/Tahun.
Berdasarkan statistik, diperoleh hasil t-hitung < t-tabel yaitu -0,9704 < 1,6787
(α 5%), maka H0 diterima atau H0 tidak dapat ditolak, dan H1 ditolak atau H1 tidak
teruji kebenarannya, yang berarti bahwa pendapatan usahatani kelapa sawit
swadaya tidak berbeda nyata dengan pendapatan petani kelapa sawit plasma.
Berdasarkan hal tersebut maka disarankan kepada perusahaan hendaknya
memperluas perkebunan kelapa sawit plasma dan melakukan kerjasama dengan
petani swadaya untuk memberikan lahannya guna menambah perluasan
ix
perkebunan kelapa sawit plasma. Petani hendaknya beralih menjadi petani plasma,
dan memberikan lahannya kepada perusahaan untuk bekerjasama dalam
memperluas perkebunan kelapa sawit plasma guna meningkatkan kesejahteraan
petani swadaya. Pemerintah hendaknya bekerjasama dengan Perusahaan untuk
menambah perkebunan kelapa sawit plasma sehingga para petani kelapa sawit
swadaya dapat beralih menjadi petani kelapa sawit plasma sehingga dapat
meningkatkan pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit
swadaya.