PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN DIMODERASI OLEH AMANAH

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Tata kelola perusahaan dan
konservatisme terhadap kinerja keuangan yang dimoderasi oleh amanah. Kinerja
keuangan dihitung menggunakan rasio ROA. Tata kelola perusahaan menggunakan
variabel dewan direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas syariah.
Konservatisme diproksikan oleh Accrual Measures oleh Givoly and Hayn (2000),
serta amanah diproksikan oleh zakat. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh Industri Keuangan Syariah (IKS) di Indonesia periode 2021-2022.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
laporan tahunan di website www.ojk.co.id, dan laporan keuangan di Web masing
masing Industri keuangan syariah. Jumlah sampel perusahaan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 81 Industri keuangan syariah. Metode Pengumpulan data data
menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Data dianalisis menggunakan moderated regression analysis (MRA)
alat statistik yang digunakan adalah software Eviews versi 11.
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa 1). Dewan direksi tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan, artinya semakin banyak jumlah dari dewan
direksi tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan. 2) Dewan komisaris tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan, artinya semakin banyak jumlah dewan
komisaris tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan. 3) Dewan pengawas syariah
memilik pengaruh positif dan signifikan artinya semakin banyak DPS maka akan
meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap operasional sehingga
meningkatkan kinerja keuangan. 4). Konservatisme berpengaruh terhadap kinerja
keuangan, artinya IKS semakin menerapkan prinsip konservatisme maka akan
menghasilkan laporan keuangan yang andal dan dapat meningkatkan kinerja
keuangan. 5). Amanah mampu menjadi pure moderasi yang artinya terbukti dapat
memperkuat hubungan dewan pengawas syariah dan konservatisme akuntansi
terhadap kinerja keuangan. 6) Amanah tidak terbukti memoderasi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan dewan direksi dan dewan komisaris terhadap kinerja
keuangan.
Implikasi dari penelitian ini adalah Bagi peneliti dapat dijadikan tambahan
informasi teoritis mengenai teori yang digunakan yaitu teori agensi Bagi perusahaan dapat memberikan wawasan kepada industri keuangan
syariah mengenai praktik terbaik yang dapat diterapkan oleh Dewan Pengawas
Syariah dan manajemen perbankan dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan.
Adanya ketidaksesuaian antara data yang didapat dari sumber OJK (Otoritas
Jasa Keuangan) dengan annual report perusahaan yang dipublikasikan di web
masing-masing industri keuangan syariah. Ketidaksesuaian data tersebut terletak
dari sumber dana zakat yang berbeda dari annual report tahun 2021 dengan annual
report tahun yang sama pada annual report 2022. Penelitian ini hanya mengkaji
mekanisme pengawasan internal corporate governance terhadap kinerja
perusahaan, tidak mengkaji mekanisme pengawasan eksternal corporate
governance terhadap kinerja perusahaan
Saran dalam penelitian ini adalah bagi peneliti selanjutnya diharapkan
mampu mendapatkan referensi untuk teori dan variabel yang ada dalam penelitian
serta diharapkan mampu mengembangkan variabel moderasi amanah pada kinerja
keuangan