PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, AGRESIVITAS PELAPORAN PAJAK, RISIKO PAJAK, DAN PANDEMI COVID-19 TERHADAP RISIKO PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN NON-KEUANGAN DI BEI)

Risiko merupakan rivalitas nyata dari setiap upaya memaksimalkan nilai
perusahaan. Setiap langkah pemaksimalan nilai perusahaan secara beriringan
menghadirkan berbagai keputusan strategis yang didalamnya mengandung risiko
sehingga mempengaruhi harga saham dan dapat berisiko tinggi. Risiko
perusahaan dapat menghalangi upaya meningkatkan nilai perusahaan, sulitnya
mencapai titik maksimum serta dapat menghantarkan pada kondisi yang buruk.
Sehingga dalam hal ini peneliti menguji risiko perusahaan berasal dari
penghindaran pajak, agresivitas pelaporan pajak, risiko pajak dan pandemi covid�19.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari annual
report perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun
2017-2021. Penelitian menggunakan metode purposive sampling sehingga
berhasil mendapatkan 31 perusahaan dengan 155 observasi. Alat analisis yang
digunakan pada penelitian ini adalah software Eviews 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghindaran pajak dan pandemi
covid-19 berpengaruh terhadap risiko. Hal ini menyatakan bahwa pengetahuan
terkait jumlah pembayaran pajak dan kondisi pandemi covid-19 di Indonesia
menjadi salah satu pertimbangan investor dalam penilaian perusahaan. Kemudian
peneliti tidak menemukan adanya pengaruh agresivitas pelaporan pajak dan risiko
pajak terhadap risiko perusahaan. nilai perbedaan permanen dan standar deviasi
CETR dimata investor tidak menjadikan sinyal dalam pertimbangan berinvestasi
melainkan bersumber dari sinyal lain.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terhadap harga saham ketika
perusahaan melakukan penghindaran pajak. Selain itu kondisi sebelum dan
ketikan pandemi juga turut mempengaruhi pergerakan harga saham. Sehingga
diharapkan bagi para praktisi dalam pengambilan kebijakan khususnya
perencanaan pajak dapat mempertimbangan kondisi tersebut. Selanjutnya praktisi
juga diharapkan memperhatikan kondisi pandemi covid-19 dalam mengambil
berbagai kebijakan dan keputusan.