ANALISIS UTANG RUMAH TANGGA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN REJANG LEBONG: PENDEKATAN LOGIT MODEL

Upi, Niarti and Kamaludin, Kamaludin and Purmini, Purmini and Bambang, Agoes Hermanto (2023) ANALISIS UTANG RUMAH TANGGA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN REJANG LEBONG: PENDEKATAN LOGIT MODEL. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
S3 - Upi Niarti Disertasi.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Tingkat kemiskinan yang tinggi telah menjadi masalah berat di banyak
negara berkembang, dengan tingkat kemiskinan yang tinggi menghambat
pemerataan pembangunan ekonomi. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya
angka kemiskinan, salah satunya adalah masalah utang konsumsi rumah tangga.
Dalam banyak kasus ditemukan bahwa setiap keluarga mengalami masalah
hutang, dan banyak rumah tangga miskin yang memiliki hutang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari karena tingkat pendapatan yang rendah sehingga tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan keluarga. ini menimbulkan masalah baru: keluarga
berpenghasilan rendah terbebani untuk membayar hutang tersebut.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah mendasar yang menjadi pusat
perhatian pemerintah di negara manapun. Di hampir semua negara berkembang,
standar hidup sebagian besar penduduknya cenderung sangat rendah, tidak hanya
dibandingkan dengan standar hidup penduduk di negara kaya, tetapi juga para elit
di negaranya sendiri.
Lemahnya tingkat pendapatan menyebabkan rendahnya kapasitas tabungan
dan lemahnya kapasitas modal untuk investasi, yang berdampak pada rendahnya
produktivitas dan pada akhirnya menyebabkan lemahnya tingkat pendapatan.
Proses sirkular ini mempersulit masyarakat miskin untuk keluar dari kemiskinan,
kemiskinan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti meningkatnya
kriminalitas, rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat akibat
kurangnya pendapatan pada masyarakat miskin. Hal ini mengindikasikan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang menurun dan angka kemiskinan yang meningkat.
Kemiskinan berkaitan erat juga dengan faktor penyebab yakni tingkat
pendidikan, pendapatan, besar kecilnya ukuran keluarga, kepemilikan tabungan
ix
atau investasi. Pada umumnya negara miskin penduduknya memiliki tingkat
pendidikan yang rendah, ukuran keluarga besar, berpendapatan rendah serta tidak
memiliki tabungan atau investasi asset yang memadai namun biasanya memiliki
kebiasaan berutang yang tinggi namun tidak memiliki cukup kemampuan dalam
mengelola keuangan keluarga sehingga menyebabkan keluarga tetap menjadi
miskin dan sulit untuk bangkit dari kemiskinan.
Dari hasil regresi logistik variabel yang secara signifikan berpengaruh
terhadap tingkat kemiskinan adalah: variabel utang, variabel pendidikan, dan
variabel jumlah anggota keluarga. Sedangkan variabel pasangan berkerja, variabel
tempat tinggal, dan variabel tabungan berpengaruh tidak signifikan terhadap
tingkat kemiskinan.
Nilai koefisien utang -1,20e-07 dan nilai ini signifikan dengan probabilitas
0,003. Artinya apabila utang naik maka akan menurunkan nilai log- odds atau
nilai logitnya, sehingga jika utang semakin tinggi akan semakin tidak mengalami
kemiskinan.
Nilai koefisien pendidikan -0,14658 signifikan pada probabilitas 0,003.
Artinya apabila peningkatan satu unit dalam pendidikan, log-odds dari tidak
mengalami kemiskinan meningkat. Jadi pendidikan yang lebih tinggi terkait
dengan probabilitas yang lebih rendagh untuk mengalami kemiskinan.
Nilai koefisien jumlah anggota keluarga 0,658437 signifikan dengan
probabilitas 0,000. Artinya nilai koefisien positif mengindikasikan bahwa dengan
penambahan satu anggota keluarga, log-odds dari kemiskinan meningkat, yang
berarti probabilitas mengalami kemiskinan juga meningkat.
Dari hasil Marginal Efek dapat disimpulkan: Nilai utang dy/dx =-1,59e-09
signifikan dengan probabilitas 0,000. Artinya apabila utang naik satu juta rupiah
dari rata-rata utang Rp2.500.000 maka probabilitas kemiskinan akan menurun,
dengan perubahan marginal sebesar -1,59e-09. Sehingga dapat dimaknai bahwa
utang naik satu juta rupiah maka akan menurunkan probabilitas kemiskinan
sebesar -1,59e-09.
Nilai dy/dx= -0,194677 signifikan dengan probabilitas 0,002. Artinya
apabila pendidikan naik satu tahun dari rata-rata 10 tahun maka probabilitas
x
kemiskinan akan menurun, dengan perubahan marginal sebesar 0,194677.
Sehingga dapat dimaknai bahwa apabila tingkat pendidikan naik satu tahun maka
probabilitas kemiskinan akan turun 19,47%.
Nilai dy/dx jumlah anggota keluarga= 0,0874487 signifikan dengan
probabilitas 0,000. Artinya jika jumlah anggota keluarga naik satu orang dari rata�rata 5 orang, probabilitas kemiskinan akan naik ,dengan perubahan marginal
sebesar0,08474487. Sehingga dapat dimaknai bahwa apabila jumlah anggota
keluarga naik satu orang maka probabilitas kemiskinan akan naik sebesar 8,74%.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Postgraduate Program
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 02 Oct 2024 07:42
Last Modified: 02 Oct 2024 07:42
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/21787

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200