ANALISIS SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG KEJADIAN STUNTING DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas ekonomi adalalah kesehatan .
Masalah kesehatan yang belum terpecahkan sampai saat ini adalah stunting. Stunting
merupakan bagian dari salah satu program SDGs (Sustainable Development Goals).
Di Indonesia stunting masih memprihatinkan, setiap tahun prevalensi stunting
mengalami penurunan dan juga kenaikan. Tahun 2022 sebaran data stunting di
Provinsi Bengkulu menunjukkan prevelensi sebesar 4,8%. Yaitu terbanyak ke 3 di
Pulau Sumatera Setelah Sumatera Barat (10,3%) dan Aceh (8,0%). Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis sosial ekonomi rumah tangga terhadap peluang
kejadian stunting di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Data yang dipergunakan adalah data primer, dengan metode purposive sampling
dengan jumlah sebanyak 80 responden data di analisis menggunakan metode
Analisis Regresi Logistik. Dengan variabel yang diteliti sebanyak tujuh variabel
independen dan kejadian stunting sebagai variabel depeden. Berdasarkan hasil
analisis terdapat tiga variabel bebas yang berpeluang meningkatkan kejadian stunting
di Bengkulu Tengah yaitu pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu < SD dan gizi
ibu saat hamil. Odd ratio pendapatan keluarga < UMR berpeluang meningkatkan
kejadian stunting pada balita 20,416 kali dibandingkan dengan keluarga yang
pendapatan > UMR, tingkat pendidikan ibu < SD berpeluang meningkatkan kejadian
stunting pada balita 5,475 kali dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan > SD
dan status gizi ibu yang rendah saat hamil berpeluang meningkatkan kejadian
stunting pada balita 4,896 kali dibandingkan dengan ibu yang berstatus gizi baik.