DAMPAK PROGRAM PAMSIMAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG

Salah satu Indikator keberhasilan pembangunan pemerintah adalah ketersediaan
hak dasar manusia yaitu air minum atau air bersih. Permasalahan air minum di
masyarakat saat ini adalah masih banyak masyarakat yang belum mempunyai
akses terhadap air minum yang layak dan berkelanjutan. Selain itu, masih banyak
kabupaten yang belum terjangkau PDAM secara optimal.
Penelitian Dampak Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Pamsimas) bertujuan untuk menganalisis dampak sosial ekonomi
masyarakat di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Metode penelitian
yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan
kepada 88 KK yang terlayani dalam program ini.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert yang bertujuan
untuk mengukur persepsi responden dengan klasifikasi hasil penelitian adalah
sebelum Pamsimas tingkat kemudahan penggunaan air bersih memiliki rata-rata
penilaian 2,86 dengan kategori sedang dan mengalami kenaikan dengan rata-rata
4,33 dengan kategori sangat tinggi. Untuk variable peningkatan prilaku yang
awalnya sebelum Pamsimas dengan nilai rata-rata 2,55 dengan kategori rendah
naik menjadi 4,04 dengan kategori tinggi. Untuk variable peningkatan kesehatan
dengan nilai rata-rata 3,10 dengan kategori sedang berubah menjadi 4,35 dengan
kategori sangat tinggi. Sedangkan untuk variable pengurangan pengeluaran yang
awalnya dengan nilai cukup baik yaitu 3,73 dengan kategori tinggi berubah
menjadi 4,39 dengan kategori sangat tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Pamsimas telah berhasil
meningkatkan kondisi sosial masyarakat dalam indikator kemudahan penggunaan
air bersih, prilaku, kesehatan, dan menekan pengeluaran masyarakat. Selain itu,
kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan kebersihan juga meningkat