ANALISIS STRATEGI PENYEDIAAN RUMAH SUBSIDI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KOTA BENGKULU

Penyediaan perumahan oleh pemerintah melalui program penyediaan rumah
subsidi dan rumah non subsidi dengan program Kredit Perumahman Rakyat
(KPR). Data dari Badan Pengelolah Tabungan Perumahan Rakyat hingga awal
Agustus 2022 hanya 1.026 ribu orang yang memanfaatkan program rumah
bersubsidi, padahal pemerintah telah mengalokasikan lebih dari 200.000 ribu
rumah subsidi di Indonesia pada tahun 2022 ini. Fenomena yang terjadi, walaupun
pemanfaatan rumah subsidi banyak dimanfaatkan penduduk di perkotaan, tetapi
pemanfaatan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kota
Bengkulu terkendala pada pembiayaan, padahal Pemerintah menjembatani
kebutuahan akan perumahan tersebut dengan program perumahan Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) dengan mengeluarkan program bantuan pembiayaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran faktor internal (kekuatan
dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) peyediaan rumah
bagi masyarakat berpengahasilan rendah di Kota Bengkulu dan menganalisis
strategi yang dapat meningkatkan penyediaan rumah subsidi sederhana
masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriftif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 820 orang. Oleh
karena itu sampel dalam penelitian diambil sebanyak 15% dari populasi, sehingga
diperoleh sampel sebanyak 126 orang. Sampel dalam penelitian diambil secara
purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan sengaja bertemu saat
penelitian dilakukan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
SWOT. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi Penyediaan Rumah Subsidi
bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Bengkulu adalah: 1)
Meningkatkan produksi pembangunan rumah subsidi yang memenuhi standar
kualitas dan kontruksi, 2) Meningkatkan produksi pembangunan rumah subsidi
yang memenuhi standar PSU (prasarana, sarana dan utilitas umum), 3) Pemerintah
Kota Bengkulu perlu membentuk badan pengawas pemberian rumah subsidi, 4)
Pemerintah Kota Bengkulu perlu aturan yang menentukan lokasi dibangunnya
rumah subsidi, 5) Pengembang dapat mencari harga lahan di daerah perkotaan
untuk membangun rumah subsidi yang tidak terlalu mahal, 6) Mengutamakan
rumah subsidi untuk masyarakat Kota Bengkulu mengingat laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi, 7) Pemerintah perlu melakukan koordinasi dengan
Perbankan untuk mempermudah syarat administrasi pengurusan rumah subsisdi,
x
x
8) Pemerintah Kota Bengkulu dan pengembang perlu menjalin kerjasama dengan
depot agar dapat menekan harga bahan bahan pembangunan rumah subsisdi tidak
stabil, 9) Pemerintah Kota Bengkulu dapat mengambil kebijakan memperkecil
pola kapling pada pembangunan rumah subsidi, 10) Pengembang dapat
meningkatkan peluang investasi dalam pembangunan rumah subsidi bagi
masyarakat Kota Bengkulu, 11) Pengembang dapat terus meningkatkan
pembangunan rumah subsidi agar perekonomian daerah semakin meningkat, 12)
Pengembang dalam pembangunan rumah subsidi dapat mengurangi pemukiman
kumuh dalam penataan kota, 13) Pembangunan rumah subsidi perlu terus
ditingkatkan oleh pengembang agar dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat Kota Bengkulu, dan 14) Dukungan Asosiasi Pengembang perlu
ditingkatkan dalam pembangunan rumah subsidi. Saran pada Pemerintah Kota
Bengkulu melalui Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Dan
Pertanahan dapat melakukan kordinasi dengan pengembang perumahan rumah
subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan memperkecil pola
kampling, sehingga dapat memenuhi tingginya permintaan masyarakat terhadap
rumah subsidi ini.