ANALISIS PERENCANAAN DINAS KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA BENGKULU

Pembangunan kesehatan adalah suatu upaya sistematis untuk meningkatkan kondisi
kesehatan masyarakat dan memperkuat sistem kesehatan suatu negara. Tujuan utama
dari pembangunan kesehatan adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
bagi seluruh penduduk, serta mengurangi kesenjangan dalam akses dan kualitas
pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan melibatkan berbagai aspek, termasuk
pencegahan penyakit, promosi kesehatan, pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan,
peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, pengembangan sumber
daya manusia kesehatan, pengelolaan informasi kesehatan, dan perlindungan kesehatan
masyarakat.
Permasalahan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu ialah
adanya keterbatasan dalam hal fasilitas pelayanan serta tenaga kesehatan yang masih
belum memenuhi kebutuhan pada puskesmas yang ada di Kota Bengkulu. Sehingga
kondisi tersebut berdampak pada sering dilakukannya rujukan kepada Rumah Sakit
karena demi keselamatan pasien. Jika didukung dengan fasilitas kesehatan dan tenaga
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka puskesmas dapat
melakukan tindakan awal sehingga pada kondisi setelah dilakukan pertolongan pertama
masih membutuhkan perawatan lanjutan di Rumah Sakit baru kemudian akan diberikan
rujukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perencanaan Dinas
Kesehatan terkait penyediaan fasilitas kesehatan, peralatan medis, obat-obatan serta
belanja pegawai yang dapat memberikan dampak dalam peningkatan pelayanan
kesehatan di Kota Bengkulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan
data menggunakan wawancara dan dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan Dinas Kesehatan dalam hal
penyediaan fasilitas kesehatan, peralatan medis, obat-obatan serta belanja pegawai
sudah masuk dalam kategori cukup baik. Dimana perencanaan yang dilakukan sudah
mencapai 81 % pada perencanaan peralatan medis, obat-obatan serta belanja pegawai.
Untuk perencanaan pengadaan fasilitas kesehatan, terdapat perencanaan yang tidak
dapat terealisasi dalam hal perencanaan pengadaan pengelola limbah dan 60%
perencanaan fasilitas kesehatan yang dapat terealisasi dalam hal pengadaan aksesibilitas
bagi penyandang disabilitas dan infrastruktur teknologi. Berdasarkan hasil penelitian,
ix
sebaiknya pemerintah lebih memberikan dukungan agar keseluruhan perencanaan
dalam bidang kesehatan dapat terealisasi dengan baik.