PERANCANGAN ANIMAL SHELTER DI KOTA BENGKULU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK

Banyaknya hewan terlantar di Kota Bengkulu diantaranya anjing dan kucing
menyebabkan over population pada hewan tersebut. Over population menyebabkan
banyaknya manusia yang menjadi korban gigitannya sehingga menimbulkan penyakit
rabies maupun penyakit lainnya dan membuat interaksi antara manusia dan hewan semakin
menjauh. Perancangan animal shelter ditujukan untuk menampung dan mensejahterkaan
hewan terlantar, sekaligus mengurangi over population. Animal Shelter (tempat
penampungan hewan) memiliki fasilitas kesehatan, pelatihan, adopsi, dan lain sebagainya.
Pendekatan yang digunakan dalam desain animal shelter ini adalah pendekatan biofilik,
karena dipandang dapat membina hubungan positif antara pengguna dan alam untuk
mencapai kesejahteraan dan kesehatan hewan, baik secara fisik maupun psikologi dengan
memasukkan unsur-unsur yang ada di alam ke dalam bangunan. Biofilik dalam bangunan
meliputi 1. Nature in the space ; 2. Natural anlogues ; 3. Nature of the space, prinsip ini
diwujudkan dengan menyediakan innercourt didalam bangunan, bentuk fasad yang
menyerupai bentuk alam, Ilustrasi koneksi dengan alam melalui vegetasi
sebagai unsur alam, memanfaatkan suara alam yang ada dibelakang tapak untuk
masuk ke site, penggunaan atap green roof pada bangunan, penggunaan material alami dan
material sekitar, memaksimalkan pecahyaan alami dan sirkulasi udara yang baik,
menggunakan warna-warna alam, serta desain dengan bukaan kaca lebar untuk
memaksimalkan view yang ada, dari dalam bangunan maupun luar bangunan.
Kata kunci : Animal Shelter, Klinik, Pusat Adopsi, Arsitektur Biofilik, Bengkulu