STRATEGI NAFKAH PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUKOMUKO DALAM MENGHADAPI REPLANTING PADA PROGRAM PEREMAJAAN SAWIT RAKYAT (PSR)

Posisi terpenting pembangunan perekonomian Indonesia dari komoditas perkebunan
adalah tanaman kelapa sawit. Komoditi ini meningkat sangat signifikan di Indonesia,
sehingga menjadi komoditi andalan. Kecamatan Air Manjuto dan Kecamatan V Koto
memiliki rata-rata produktivitas kelapa sawit 4,5 ton TBS/ha/tahun. Artinya perkebunan
kelapa sawit ini sudah bisa dilakukan replanting. Petani yang mengikuti replanting
menjelaskan bahwa, hasil produksi kelapa sawit menurun disebabkan karena penggunaan
bibit yang tidak unggul, perawatan yang tidak baik dan pemberian pupuk yang tidak teratur
sehingga hasil produksi semakin menurun setiap panen. Tanaman kelapa sawit milik petani
perlu dilakukan replanting. Replanting adalah penggantian tanaman kelapa sawit tua yang
sudah tidak ekonomis dengan tanaman kelapa sawit baru. Karena keterbatasan modal yang
dimiliki petani, Lembaga BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit)
memberikan solusi dengan bantuan dana peremajaan. Sehingga dengan adanya program
ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit milik petani tanpa harus
melalui pembukaan lahan baru. Solusi yang diberikan dari pihak BPDPKS belum
sepenuhnya menutupi semua biaya replanting, apalagi pendapatan untuk kebutuhan hidup
sehari-hari yang diperoleh dari produksi kelapa sawit sudah hilang. Untuk memenuhi
pendapatan yang hilang pada saat replanting petani kelapa sawit harus memikirkan
bagaimana cara agar pendapatan yang hilang bisa diperoleh kembali. Karenanya perlu
dilakukan untuk mencari mata pencaharian atau strategi nafkah lain agar bisa memperoleh
pendapatan sebagai pengganti dari pendapatan tanaman kelapa sawit yang sedang
dilakukan replanting. Strategi nafkah yang dilakukan harus bisa mempertimbangkan hasil
pendapatan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis strategi nafkah petani kelapa sawit dalam menghadapi
replanting pada program peremajaan sawit rakyat (PSR) dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi strategi nafkah petani kelapa sawit dalam menghadapi replanting
pada program PSR.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di
Kecamatan Air Manjuto dan Kecamatan V Koto. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Oktober 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit yang mengikuti
replanting pada tahap II. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah sensus
(sampling total) yang berjumlah 158 petani yang terdiri dari 122 petani di Kecamatan Air
Manjuto dan 36 petani di Kecamatan V Koto. Penelitian ini menggunakan dua jenis data
yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode
deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan alat analisis SEM-PLS.
Tingginya pemilihan on farm dalam strategi nafkah petani pada saat replanting
dipertimbangkan dengan beberapa hal, yakni menjalani strategi nafkah dengan on farm
sangat mudah dilakukan. Lokasi tempat tinggal yang memadai untuk bisa menjalankan
strategi on farm, selain itu juga strategi on farm ini tidak membutuhkan modal yang sangat
besar jika dijalani. Hanya cukup memiliki skill petani kelapa sawit yang sedang
menghadapi replanting bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Strategi yang dilakukan oleh para petani tentunya memiliki faktor yang berpengaruh
terhadap strategi nafkah yaitu variabel pengetahuan dan variabel karakteristik demografi.
Sedangkan variabel sikap, motivasi dan modal tidak berpengaruh terhadap strategi nafkah.
Kata Kunci: Strategi Nafkah, Replanting, Kelapa Sawit